Jumat, 25 Juli 2014

Jasad dan Ruh Al-Quran

Al-Quran itu terdiri dari jasad dan ruh. Hal ini dijelaskan Rasulullah SAW dalam hadisnya, “Lahu dzahrun wabathnun” (baginya (Alquran) mempunyai jasmani (zahir) dan ruhani (batin).” (Syarhussunnah).
Dalam kitab Fadhailul Amal, disebutkan sebagian ulama berpendapat yang dimaksud dengan jasad Alquran adalah merujuk pada kalimat-kalimat dalam Al-Quran yang dapat dibaca dengan baik oleh setiap orang. 

Sedangkan, batin (ruh) Alquran merujuk pada maksud-maksudnya, baik yang tersurat maupun tersirat, yang pemahamannya berbeda sesuai dengan kemampuan pembacanya. 

Di antara hikmah adanya jasad dan ruh Alquran ini untuk menunjukkan kepada kita bahwa Al-Quran bukan sekadar kitab bacaan semata, melainkan merupakan kitab pedoman hidup yang harus dijadikan rujukan dalam bersikap dan beramal yang bisa diawali dengan membaca dan memahaminya. Info Militer Terupdate Ada disini

Oleh karena itu, Allah SWT menjadikan Alquran dengan menggunakan bahasa Arab, bukan hanya karena Al-Quran diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW sebagai orang Arab. Lebih daripada itu, bahasa Arab adalah bahasa yang mudah dipelajari dan dipahami setiap orang dari berbagai suku dan bangsa.

Allah SWT berfirman, “Sesungguhnya Kami menurunkannya berupa Al-Quran dengan berbahasa Arab agar kamu memahaminya.” (QS Yusuf [12]: 2). 

Selain itu, Allah SWT menjadikan Al-Quran sebagai sesuatu yang mudah dibaca, mudah untuk dipahami, dan mudah untuk dipelajari sehingga dapat memberikan kemudahan kepada kita untuk mengamalkannya. 

Allah SWT berfirman, “Dan sesungguhnya telah Kami mudahkan Al-Quran untuk pelajaran, maka adakah orang yang mengambil pelajaran?” (QS al-Qomar (54): 17)

Ketika kita mampu menyatukan jasad dan ruh Alquran, akan menjadikan kita mendapatkan ilmu yang luas dan mendalam.

Ibnu Masud berkata, “Jika kamu ingin memperoleh ilmu, hendaklah kamu memikirkan dan merenungkan makna-makna Al-Quran karena di dalamnya mengandung ilmu orang-orang terdahulu dan orang-orang yang sesudahnya.''


Ketika kita mampu menyatukan jasad dan ruh Al-Quran, kitab suci itu akan hidup dalam diri kita yang tergambar dari akhlak-akhlak keseharian kita. Inilah yang dibuktikan Rasulullah SAW. Nabi Muhammad SAW digambarkan sebagai sosok Alquran yang berjalan.

Hal ini ini dinyatakan oleh Aisyah RA ketika ia ditanya mengenai akhlak Rasulullah SAW. Beliau menjawab, “Budi pekerti Nabi SAW adalah Al-Quran.” (Diriwayatkan oleh Imam Ahmad).

Sebagai seorang Muslim sudah selayaknya kita berupaya menghidupkan jasad dan ruh dari Alquran agar tidak hanya sebagai bacaan semata, lebih daripada itu dapat menjadi petunjuk bagi kita dalam mengarungi kehidupan dunia ini.

Kini, kita berada pada bulan Ramadhan. Pada bulan ini Rasulullah SAW selalu menghidupkannya dengan menyatukan jasad dan ruh Alquran. 

Dalam hadis riwayat Bukhari dinyatakan Rasulullah SAW memperbanyak membaca Al-Quran al-Karim pada Ramadhan dan Malaikat Jibril datang kepada beliau untuk membacakan Alquran.

Untuk itu, mari kita upayakan untuk selalu membaca Alquran dengan sebaik-baiknya dan kita pahami maksudnya.

Lalu, berupaya untuk mengamalkannya sebagaimana yang telah dicontohkan Rasulullah SAW sehingga jasad dan ruh Al-Quran dapat kita amalkan dalam keseharian. Wallaahualam.
DVD Anak Sholeh FIlm Edukasi dan Pendidikan Akhlak Untuk Anak Muslim Indonesia Info Pemesanan Klik Disini

Sedekah Terbaik

Sedekah merupakan amalan sunah yang sangat umum di kalangan umat Islam. Apalagi, pada bulan suci Ramadhan.
Sebagaimana diriwayatkan Imam Bukhari, kala Ramadhan, Rasulullah SAW   lebih dermawan dalam kebaikan daripada angin yang berhembus.


Bahkan, dalam hadis yang diriwayatkan Imam Ahmad ada tambahan, “Dan beliau tidak pernah dimintai sesuatu kecuali memberikannya.” Artinya, Rasulullah SAW adalah ahli sedekah.

Dan, jika kita perhatikan, ternyata di dalam Alquran, Allah SWT berulang kali memberikan penekanan khusus terkait amal yang bisa memberikan kebahagiaan pada sesama ini.

Dan belanjakanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang kematian kepada salah seorang di antara kamu, lalu ia berkata, Ya Rabbku, mengapa Engkau tidak menangguhkan (kematian)-ku sampai waktu yang dekat, yang menyebabkan aku dapat bersedekah dan aku termasuk orang-orang yang saleh?” (QS [63]: 10).

Ibnu Katsir dalam tafsirnya menjelaskan maksud ayat tersebut. Menurutnya, seorang Muslim hendaknya tidak berlebih-lebihan dalam soal harta (sehingga menjadi kikir), yang akan menjadikannya menyesal di hadapan Allah. Berita Militer Lengkap dan Terupdate Ada Disini

Sementara itu pada ayat lain, Allah SWT memberikan perintah khusus kepada orang beriman, sebagaimana khsusunya perintah berpuasa ini. “Hai orang-orang yang beriman, belanjakanlah (di jalan Allah) sebagian dari rezki yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang hari yang pada hari itu tidak ada lagi jual beli dan tidak ada lagi syafaat.” (QS [2]: 254).

Dengan demikian dapat dipahami, meskipun sedekah merupakan amalan sunah, pada hakikatnya sedekah merupakan perisai bagi umat Islam untuk menolak segala macam keburukan di dunia dan akhirat.

Dari sini dapat ditemukan alasan logis mengapa kala Ramadhan Rasulullah SAW lebih dermawan dibandingkan dengan angin yang berhembus. 

Ternyata, sedekah sangat efektif untuk menyelamatkan masa depan kita yang sesungguhnya, yakni kelak pada hari akhir kala berjumpa dengan Allah SWT.

Jadi, sangat pantas jika suatu ketika ada seorang laki-laki menemui Rasulullah SAW, lantas bertanya tentang sedekah terbaik (yang paling besar pahalanya). 

Diriwayatkan dari Abu Hurairah, dia mengatakan, “Datang seorang laki-laki dan berkata kepada Nabi, Wahai Rasulullah, sedekah apakah yang paling utama (terbaik)?

Nabi SAW bersabda, “Engkau bersedekah dan engkau dalam keadaan sehat dan sangat menginginkan, engkau takut kefakiran dan menginginkan kekayaan, dan janganlah engkau lalai. Hingga apabila (napas) telah sampai di kerongkongan, engkau berkata: Untuk fulan sekian dan untuk Fulan sekian, dan telah menjadi milik Fulan!” (HR Bukhari).

Artinya, sedekah yang paling utama itu ialah ketika kita dalam kondisi sangat berhajat terhadap harta, lantas kita merelakannya untuk orang lain demi membantu sesama atau tegaknya agama Allah.

Terhadap siapa saja umat Islam yang mampu melakukan hal tersebut maka insya Allah baginya surga seluas langit dan bumi (QS [3]: 133-134).


Dengan demikian, seorang Muslim tidak semestinya berkeluh kesah meskipun dalam kesempitan. Sebab, sedekah dalam kesempitan adalah sebaik-baik sedekah. 

DVD Anak Sholeh FIlm Edukasi dan Pendidikan Akhlak Untuk Anak Muslim Indonesia Info Pemesanan Klik Disini

Selasa, 22 Juli 2014

Pelecehan Al–Qur’an guncang Malaysia

Saat ini, di tengah pemberitaan jatuhnya MH17, Malaysia juga tengah diguncang peristiwa warga etnis Cina yang dipergoki mengenakan pakaian bertuliskan ayat-ayat Al-Qur’an di pasaraya Hero Taman Dagang, Ampang, Malaysia, seperti yang dibagikan The Patriots, salah satu komunitas heterogen pencipta perdamaian melalui akun resminya di Facebook pada Sabtu (19/7/2014).
Pada publikasi tersebut, juga nampak wanita Cina tersebut tengah ditegur oleh seorang pria Arab. Ia nampak sangat marah, karena tersinggung Al-Qur’an dilecehkan wanita itu. Namun, pelaku pelecehan seolah tidak mengindahkan teguran itu, saat si wanita dimintai berfoto, dia memasang senyum tanpa merasa berdosa, seperti yang tertera pada gambar si wanita, lapor The Patriots.
wanita malaysia etnik cina berpose seolah tanpa dosa
Foto: Wanita Malaysia etnik Cina berpose seolah tanpa dosa
Pernyataan the patriots
Pernyataan the patriots
Kepada Polisi Kerajaan Malaysia, komunitas The Patriots menghimbau agar mengambil tindakan hukum atas insiden pelecehan Qur’an tersebut. Sementara, kepada pengguna Facebook secara umum, mereka mengajak agar “menyebarkan apa yang sedang terjadi, semoga menjadi pelajaran buat kita.”
Sementara, “kepada rakan-rakan non-Islam yang lain, ketahuilah bahwa bagi kami umat Islam, ayat suci Al-Quran adalah dilarang sama sekali berada di tempat-tempat seperti lantai, bahkan mesti diletakkan di tempat tertinggi, apatah dipakaikan di badan,” demikian tegas The Patriots.
Oleh karena itu, insiden ini menunjukkan bahwa penting sekali penyebaran informasi terkait adab yang harus dilakukan masyarakat muslim dan non-muslim secara luas, baik melalui penyuluhan atau dalam bentuk iklan layanan masyarakat. Sungguh indah jika semua masyarakat dapat saling menghormati dilandasi dengan ilmu yang memadai. Demikian, seperti yang dicita-citakan the Patriots sesuai dengan 9 Pasal dalam Wawasan 2020 Malaysia.
Sampai berita ini diturunkan, belum ada tanggapan resmi dari pihak Polisi Kerajaan Malaysia. 
DVD Anak Sholeh Film Edukasi dan Pendidikan Akhlak untuk Anak usia 2-13 Tahun. Orde Sekarang juga melalui Online Shop Kami (Klik Disini)

Rabu, 16 Juli 2014

HAMAS Tolak Tawaran 50 Milyar Dollar dari Israel

Semakin terdesak dan tidak menyangka dengan kemampuan HAMAS dan faksi Jihad Islam, serta penolakan HAMAS untuk gencatan senjata. Pemerintah Israel mengajukan penawaran tidak langsung, berupa pemberian hibah sebesar 50 Milyar dollar untuk HAMAS dengan 2 syarat:
  1. HAMAS meletakkan senjata dan memusnahkan secara keseluruhan.
  2. HAMAS bersedia mengakui ISrael sebagai sebuah negara berdaulat.
Jelas, tawaran menggiurkan ini ditolak para pemimin HAMAS. Ismail Haneya dan komandan Faksi Jihad Islam menegaskan, menolak seluruh tawaran dan ajakan gencatan senjata. Bahkan demonstrasi mendukung perlawanan HAMAS berlangsung, menuntut HAMAS tak berhenti menggempur Israel hingga rakyat Palestina mendapatkan hak yang layak sebagai warga berdaulat.
Dalam konferensi pers yang dilakukan seluruh faksi perlawanan bersatu di jalur Gaza, semua faksi perlawanan sepakat meneruskan serangan.
Jubir Izzuddin Al-Qassam menegaskan, “Perlawanan kami terhadap musuh akan terus berlanjut dan yakinlah akan makin meningkat dan dahsyat. Kami konsisten menunaikan amanah darah para syuhada dan seluruh rakyat tak berdosa yang kini menjadi bagian syuhada bangsa kami.”
Jubir HAMAS Musyir Al-Mishri pun menyambut hal sama. “Pertempuran akan terus berkobar hingga kami mampu memaksa penjajah agar menerima syarat-syarat yang kami ajukan. Tawaran Mesir hanyalah tawaran kekalahan dan ketundukan.”
Jubir Saraya Al-Quds Abu Ahmad menambahkan, “Medan tempur masih terbuka dan segala kemungkinan bisa terjadi. Gencatan senjata tidak akan terjadi, selama serangan Israel berlanjut. Kami akan tetap melawan. Kami tak akan membiarkan musuh menjadi pemenang.”
Berikan tontonan yang baik agar kelak si buah hati menjadi anak yang sholeh dan taat kepada Allah dan rasulnya...Baca selengkapnya disini

Selasa, 15 Juli 2014

Kenali Musa, Bocah Lima Tahun Yang Hafal 29 Juz Al-Quran!

Subhanallah....Bocah 5 tahun asal indonesia hafal Al-Quran 29 Juz
Bagi umat Islam, membaca dan mengamalkan kandungan dalam Al-Quran adalah sesuatu yang mulia. Apalagi jika dalam suasana bulan suci Ramadan seperti ini. Karena itulah banyak di antara kamu yang semenjak kecil sudah diajari mengaji oleh orangtuamu. Jika boleh ditanya, kapan terakhir kamu mengaji? Mungkin ada yang bilang kemarin, seminggu lalu, tiga bulan lalu, atau bahkan sepuluh tahun lalu. Terserah memang, karena membicarakan soal agama adalah sesuatu yang begitu sensitif dan menjadi penilaian masing-masing orang dengan Allah SWT langsung.

Mungkin jika demikian kamu harus mengetahui Musa. Namanya mendadak populer di dunia maya karena si Hafiz cilik yang masih belum genap berusia enam tahun ini sudah mengikuti kompetisi penghafal Al-Quran tingkat dunia di Jeddah, Arab Saudi. Dilansir dream.co.id, yuk ikuti sepak terjang si cilik Musa!

1. Usianya Belum Enam Tahun

Nama bocah bernama lengkap Abu Musa ini mendadak populer saat dia mengikuti program TV, Hafiz Indonesia. Sejatinya sebelum mengikuti acara tersebut, bocah asal Bangka Barat, Bangka Belitung ini sudah mengikuti beberapa lomba menghafal Al-Quran tingkat nasional.

Setelah meraih kemenangan demi kemenangan, Musa memberanikan diri ikut lomba menghafal Al-Quran tingkat internasional yang digelar di Arab Saudi. Menurut paman Musa, Abu Unaisah, ikutnya Musa dalam ajang dunia itu karena kerjasama TV penyelenggara Hafiz Indonesia dengan Kedubes Arab Saudi di Jakarta.

Mengapa harus Musa? Karena bocah yang belum genap berusia enam tahun ini begitu menyita perhatian saat mengikuti Hafiz Indonesia. Sungguh, mungkin saat anak berusia lima tahun asyik bernyanyi, Musa justru membawa nama baik Indonesia dan agamanya di tingkat dunia.

2. Belajar Mulai 2 Tahun

Bakat Musa menghafal Al-Quran memang sudah diasah sedari kecil. Di mana semenjak usia dua tahun, sang ayah, Hanafi, sudah memperkenalkan huruf-huruf Hijaiyah pada Musa. Huruf-huruf itu ditempel di dinding agar selalu diulang-ulang oleh Musa dan sampai dia hafal seluruh huruf.

Kini pelajaran itu sudah membuahkan hasil memuaskan. Selain hafal Al-Quran rupanya Musa si bocah yang belum genap enam tahun ini rajib melakukan ibadah di malam hari seperti salat sunah.

Jika kamu menilai masa anak-anaknya hilang, itu salah besar. Karena selepas subuh adalah waktu bagi Musa untuk bermain dengan teman-temannya. Hebatnya, di sela-sela itu dia masih sempat mengulang menghafal Al-Quran.

3. Hafal Dalam 30 Menit

Ketika tampil di acara Hafiz Indonesia, Musa sempat mengaku bahwa dia tinggal menghafal surat An-Nahl dan Bani Israil agar melengkapi kemampuannya hafal 30 Juz Al-Quran. Menurut paman Musa yang menemaninya berjuang di Arab Saudi, Abu Unais, Musa memang bocah luar biasa.

Daya ingat dan daya tangkap Musa memang mengagumkan. Dia mampu menghafal setengah lembar Al-Quran yang besar dalam waktu 30 menit. Tak heran, semenjak masih di kandungan, kedua orangtua Musa rajin mengaji agar kelak anak yang lahir yakni Musa akan menjadi sosok teladan yang begitu mengagumkan.

4. Buat Juri Menangis

Jika kamu mendapatkan kesempatan bertemu dengan Musa, maka yang terlihat adalah dia tak ubahnya bocah kecil biasa. Dia masih polos dan suka bermain dengan anak-anak seusianya. Namun Musa sangatlah istimewa, belum genap enam tahun dia memiliki kemampuan menghafal Al-Quran luar biasa.

Musa memang fasih melantunkan ayat suci yang mungkin bahkan kamu belum bisa melakukannya dengan sempurna. Bahkan semenjak tampil di program Hafiz Indonesia, Musa sudah membuat para dewan juri dan penonton kagum.

Awalnya banyak yang tak percaya bocah mungil ini bisa menghagal 29 Juz Al-Quran. Namun saat dites, dengan tenang Musa meneruskan bacaan itu dengan sempurna. Tak sekedar hafal, di usianya yang masih cocok bermain-main itu, Musa juga mampu melantunkan dengan tajwid yang pas. Tak heran aksi Musa mampu membuat beberapa orang menangis haru.

5. Peserta Termuda

Saat mengikuti lomba menghafal Al-Quran tingkat dunia di Arab Saudi, rupanya Musa menjadi bocah termuda yang mengikuti ajang tersebut. Dalam lomba yang digelar semenjak Selasa (1/7) - Kamis (3/7) silam, Musa adalah peserta terkecil.

Memang ada peserta lain yang berumur 10 tahun dan 12 tahun, tetapi prestasi Musa luar biasa. Mengikuti ajang internasional untuk kali pertama sebagai peserta termuda, Musa mampu ada di peringkat ke-12 dari 25 peserta yang ikut tampil di Jeddah. Bahkan Musa mendapatkan nilai Mumtaz karena Musa meraih 90,83 poin dari 100 nilai sempurna. 

6. Anak Petani Sederhana

Kesederhanaan adalah hal yang tertangkap dari Musa. Besar di daerah yang jauh dari ibukota yakni di Bangka Barat, Bangka Belitung, membuat Musa tumbuh menjadi bocah bersahaja yang taat agama. Semenjak kecil memang orangtua Musa sudah mengajarkan pendalaman agama bagi dirinya.

Meskipun memang Musa pernah merasa bosan belajar Al-Quran saat berusia 3,5 tahun, sang ayah, Hanafi tidak menyerah. Kendati Musa sempat menangis, Hanafi tetap percaya bahwa agama akan menjadi landasan kuat untuk kehidupan Musa ke depannya. Karena itu Hanafi sampai meminta bantuan seorang penghafal Al-Quran bernama Sabilar Rosyad.

Tahukah kamu kalau rupanya Musa adalah anak seorang petani? Yap, di sela kesederhanaan hidup mereka, secara bersahaja mereka mengingatkan semua orang bahwa kekuatan terbesar di dunia ini adalah Allah SWT dan sudah menjadi tugas umat-Nya untuk bersyukur dan senantiasa memuja nama-Nya. (dre/aia)

Berikan tontonan yang baik agar kelak si buah hati menjadi anak yang sholeh dan taat kepada Allah dan rasulnya...Baca selengkapnya disini

Minggu, 13 Juli 2014

KENAPA ISRAEL TAKUT DENGAN PENGHAFAL AL-QUR'AN ?


Banyak dari kita yang mempertanyakan kenapa Israel tega menghabisi nyawa anak-anak Palestina? Ada yang bilang memang tabiat Israel yang kejam dan biadab, ada juga yang bilang Israel takut akan pertumbuhan anak-anak Palestina. Karena anak-anak yang terlahir adalah generasi masa datang yang gemilang. Mungkin pendapat yang kedua ada benarnya dan masuk akal juga. Kisah pemuda yang meninggalkan kekayaan dan kesenangan demi meraih hidayah dan islam

Berikut ini akan dijelaskan mengapa Israel menjadikan anak-anak Palestina sebagai target operasi mereka selain kelompok HAMAS tentunya.

Pada penyerangan Israel terhadap Palestina pada Desember 2008 yang bertepatan dengan bulan suci Ramadhan tahun 1429 H, pimpinan HAMAS Ismail Haniyah melantik sekitar 3500 anak-anak Palestina yang telah hafal Al-Qur’an. Dan ternyata anak-anak yang sudah hafal 30 juz Al-Quran ini menjadi sumber ketakutan Zionis Yahudi. Puasa melipatgandakan pahala umat nabi muhammad saw

“Jika dalam usia semuda itu mereka sudah menguasai Al-Quran, bayangkan 20 tahun lagi mereka akan jadi seperti apa?” Demikian pemikiran yang berkembang di dalam pikiran orang-orang Yahudi.

Tidak heran jika-anak Palestina menjadi para penghafal Al-Quran. Kondisi Gaza yang diblokade dari segala arah oleh Israel, menjadikan mereka terus intens berinteraksi dengan Al-Qur’an. Tidak ada main Play Station atau game bagi mereka. Tatkala sahabat radhiyallahu 'Anhum menangis ketika membaca Al-Qur'an

Namun kondisi tersebut memacu mereka untuk menjadi para penghafal Al-Quran yang masih begitu belia. Dan pada saat itu, karena ketakutan Zionis Yahudi, sekitar 500 bocah penghafal Quran itu telah syahid.

Itulah sebagian alasan mengapa HAMAS memberlakukan syarat-syarat yang amat berat untuk menjadi anggota mereka, diantaranya Hafidz Al-Qur’an dan tidak pernah meninggalkan shalat fardhu terutama shalat subuh.

Teringat sejarah emas tentang kejayaan Islam di masa kekhalifahan dahulu. Dan rahasia besar yang perlu dicatat dalam masa itu adalah umat Islam tidak pernah jauh dengan Al-Quran, tidak pernah melepaskan hadits Rasulullah saw menjadi pedoman. Seperti dalam sebuah hadits Rasulullah Saw. pernah bersabda.

“Telah kutinggalkan untuk kalian dua hal. Jika kalian berpegang teguh dengan keduanya, maka kalian tidak akan pernah sesat, yaitu Kitab Allah dan Sunnah Nabi-Nya” (HR. Malik).

Perang panjang dengan Yahudi akan berlanjut entah sampai berapa generasi lagi. Ini cuma masalah giliran. Sekarang Palestina dan besok bisa jadi Indonesia. Apa yang telah dilakukan pemerintah Indonesia untuk membina generasi penerus bangsa?

Belajarlah dari Palestina, walaupun mereka dikurung oleh penjajahan Zionis, nyawa mereka terancam setiap saat, setiap menit bahkan setiap detik, tapi itu semua tidak menyurutkan niat mereka untuk dekat dengan Sang Khalik dan mendalami lebih dalam dan lebih jauh tentang Agama Islam.

Israel memang unggul dalam segi jumlah pasukan dan perlengkapan tempur yang berteknologi paling tinggi. Tapi rakyat Palestina memiliki semangat juang yang tinggi, mereka berani mati demi kebebasan mereka, anak cucu mereka. Mendapat syahid dengan janji bertemu Rabb dengan leluasa tanpa tabir apapun.

DVD Anak Sholeh Ensiklopedi Anak Muslim, Pendidikan Akhlak, Sejarah Nabi dan Rasul, Sains.... Selengkapnya baca disini

( RAMADHAN ) BUKU CATATAN IBADAH SEBULAN PENUH


Buku Amaliah Ramadhan. Tentu kita tak asing lagi dengan barang yang satu itu. Buku yang selalu dibagikan setiap hadirnya bulan Ramadhan. Buku yang menjadi isian wajib bagi pelajar saat menjalankan ibadah Ramadhan. Masih adakah tradisi ini? Ya! Mungkin kita ingat, buku ini biasanya berisikan kolom-kolom pencatat amalan di bulan Ramadhan. Para pelajar berlomba-lomba memenuhi kolom-kolom itu dengan amalan-amalan yang mereka lakukan. Mulai dari shalat, zakat, mendengarkan ceramah dan tentu saja puasa. Mantan Model Playboy Masuk Islam

Buku itu harus diisi oleh siswa selama sebulan. Nantinya buku ini akan disetor kepada wali kelas masing-masing untuk mendapat penilaian. Nah, apa sih maksud dari pengisian buku ini?
Buku ini dimaksudkan agar para peserta didik mampu mengerjakan amalan Ramadhan dengan disiplin. Yang shalatnya masih bolong-bolong, atau tidak puasa karena alasan yang tak jelas, siap-siap saja. Karikatur Penghinaan Terhadap Islam kembali Muncul

Namun kadang buku ini juga disalah artikan. Kadang bahkan mereka melakukan tindakan ketidak jujuran. Mencontreng atau menandai kolom sudah melakukan amalan padahal tidak. Toh tidak ada yang tahu kan!

Dalam pengisian ceramah juga sering ada aksi saling contek mencontek. Menulis ceramah dari buku pinjaman temannya. Atau bahkan dari buku amalan tahun sebelumnya. Yang penting isinya penuh. Yang rajin tetap mengisi dengan benar-benar mendengarkan ceramah. Yang kurang rajin tinggal mencontek saja. Kisah Ali RA yang tidak punya selimut saat musim dingin

Memang pengawasan ketat dari pengisian buku amaliah Ramadhan ini harus dilakukan ketat oleh para orang tua. Hal itu agar maksud dengan diberikannya buku amaliah Ramadhan bisa terpenuhi dengan baik. Yaitu mengajarkan para pelajar agar berdisiplin dalam ibadah. Bukan malah disalah artikan sehingga menciptakan ketidakjujuran. Makanya itu, kolom tanda tangan orang tua mesti diperhatikan dengan baik.

Seefektif apakah buku Ramadhan bisa mendisplinkan amalan di bulan Ramadhan? Wallahu A’lam. Yang pasti bisa atau tidaknya buku amaliah Ramadhan mengefektifkan ibadah mereka pemiliknya. Kita tetap punya buku amaliah kita sendiri. Bahkan buku amaliah kita tidak akan pernah bisa dimanipulasi. Tidak hanya bulan Ramadhan tapi sepanjang masa. Bukan hanya untuk mendisiplinkan tapi membiasakan keikhlasan. Ya! Buku amaliah yang dicatat oleh Roqib dan ‘Atid. 

( NUZULUL AL-QUR'AN ) HAKIKAT MENYEMBAH ALLAH SWT DENGAN MENTAATI PETUNJUKNYA

Turunnya Al-Qur'an adalah cahaya penerang kehidupan bagi seluruh manusia yang yakin dan beriman serta mengamalkan tuntunan-Nya. Kehidupan Allah yang sediakan, maka Allah tidak lalai menurunkan segenap aturan yang menyentuh kehidupan seluruh manusia. Turun-Nya Al-Quran sebagai petunjuk bagi umat manusia sebagai hakikat penyembahan kita kepada-Nya. Dan maha benar Allah dengan segala firman-Nya.

Allah SWT berfirman : “Mereka menjadikan orang-orang alimnya (ulama bani israil) dan rahib-rahib mereka sebagai rabb-rabb selain Allahdan juga mereka menjadikan Rabb al-Masih putra Maryam, padahal mereka hanyalah disuruh menyembah Ilah Yang Maha Esa, tidak ada Ilah yang berhak disembah selain Dia. Maha Suci Allah dari apa yang mereka persekutukan “. (QS : At-Taubah : 31)

Dan dalam hadits shahabat Adi bin Hatim – sebuah hadits panjang diriwayatkan oleh Ahmad, Tirmidzi dan lain-lain – ia datang kepada Nabi sedang ssaat itu ia masih Nasrani. Ia mendengar Nabi membaca ayat ini, maka ia membantah.”Kami tidak beribadah kepada para pendeta dan tukang ibadah kami”. Nabi menjawab, “Bukankah para pendeta dan tukang ibadah mengharamkan yang halal, maka kalian ikut-ikutan mengharamkannya dan mereka menghalalkan yang haram, maka kalian ikut-ikutan menghalalkannya?”. Adi menjawab, “Ya. Memang begitu. “Beliau bersabda, “Itulah bentuk ibadah kepada pendeta”.

Demikian juga Abu Bakhtari berkata, “Mereka itu (orang-orang Yahudi dan Nasrani) tidak sholat kepada para pendeta dan ahli ibadah mereka. Kalau para pendeta dan ahli ibadah itu memerintahkan mereka untuk beribadah kepada para pendeta ahli ibadah mereka tentulah mereka tidak akan mentaati perintah itu. Namun, para pendeta dan ahli ibadah itu memerintah, mengharamkan yang halal dan menghalalkan yang haram lalu orang-orang Yahudi dan Nasrani mentaatinya. Ini adalah rububiyah sempurna (mengangkat pendeta menjadi tuhan-tuhan baru mereka).

Allah Ta’ala berfirman:

وَمَا اخْتَلَفْتُمْ فِيهِ مِنْ شَيْءٍ فَحُكْمُهُ إِلَى اللَّهِ

“Tentang sesuatu yang kalian perselisihkan maka kembalikan putusannya kepada Allah” (QS. Asy Syura: 10)

Hakikatnya manusia wajib mengikuti tuntunan Al Qur'an dan Sunnah pada segenap aspek kehidupan, jalan kesana dimulai dengan kecintaan kita menuntut ilmu Agama agar kehidupan kita dapat terarah dijalan-Nya melalui pengetahuan tentang Petunjuk Allah sebenarnya.

Nabi menerangkan ibadah mereka kepada para pendeta dan ahli ibadah adalah dengan menghalalkan yang haram dan mengharamkan yang halal, bukannya mereka itu sholat, shoum dan berdoa kepada para pendeta. Inilah makna beribadah kepada para tokoh. Allah tetah menyebutkan hal ini sebagai sebuah kesyirikan dengan firman-Nya : “Tidak ada Ilah yang berhak diibadahi selain Dia (Allah). Maha Suci Allah dari kesyirikan mereka”.

Dalam Ramadhan ini marilah perbanyak mengaji dan mengkaji Al-Qur'an dan Sunnah, sirah para shahabat Rosulullah SAW dimana mereka sebagai tauladan pada Umat Islam dalam beragama, paling baik mengikuti Rosulullah SAW. Biasakan mengikuti tuntunan Kitabullah karena sebagai wujud ketaatan kita sebagai hamba-Nya. Semoga Allah mudahkan kita menerima ilmu, dan dapat mengamalkannya sebagai amal shaleh, Aamiin.

DVD Anak Sholeh Edukasi Akhlak, Sejarah Nabi dan Rasul Klik Disini

Jumat, 11 Juli 2014

Mantan Model Playboy Ini Terlahir Kembali Setelah Memeluk Islam


Felixia Yeap adalan perempuan Malaysia yang sebelumnya berpose untuk majalah pria 'Playboy Filipina.'Dia menjalani Ramadhan untuk pertama kalinya tahun ini setelah masuk Islam. Hal itu diungkapkannya kepada 835 ribu pengiutnya di Facebook.


"Aku pergi ke Gereja Katolik setiap Ahad malam selama dua tahun. Aku sudah mencoba memahami agama Kristen. Aku juga pernah menyembang Dewi Kuan Yin dan sebagainya,'' kata Yeap seperti dilansir dari IB Times, Rabu (9/7). 

''Aku mencoba mengadopsi praktik-praktik Budha, tapi hatiku tak pernah merasa dekat dengan Tuhan. Hatiku tak pernah merasa tersentuh. Hari ini adalah hari bersejarah bagiku. Aku seperti terlahir kembali. Kebetulan, tahun ini ulang tahunku jatuh pada tanggal 5 Ramadhan," sambungnya.

Yeap mengaku dia senang memulai babak baru dalam hidupnya. Dia berharap semua orang mendoakannya untuk tetap teguh dan berkomitmen dalam perjalanan baru hidupnya. Wanita 28 tahun itu bersyahadat di Masjid Taman Tun Dr Ismail di Kuala Lumpur. Yeap pun kini senantiasa mengenakan jilbab dan tidak pernah  berpose bugil lagi.

Karena Hijab, Mantan Model Playboy Masuk Islam

Mantan model majalah Playboy asal Malaysia, Felixia Yeap memutuskan untuk menjadi mualaf. Alasannya, karena ia jatuh cinta dengan hijab, 
Felixia mulai tertarik dengan Islam setelah sebulan menjadi model salah satu hijab ternama. Melalui akun facebooknya, Felixia mendeklarasikan pernyataan keislamannya yang akan diresmikan pada 3 Juli mendatang yang juga merupakan hari ulang tahunnya.
"Saya berharap semua orang berdoa saya teguh dan berkomitmen dalam perjalanan baru saya," kata Felixia seperti dilansir OnIslamNet, Ahad (29/6).
Model berusia 28 tahun itu menuturkan awal mula tertarik kepada jilbab saat ia menerima tawaran untuk pameran di suatu kesempatan. Sejak saat itu, ia menilai pemakaian jilbab bukan semata sebagai pakaian tetapi juga bentuk kenyamanan.
"Saya yakin saya bernilai lebih dari sekedar memamerkan tubuh saya. Saya lebih dari ini,” ucap model yang pernah berpose untuk Playboy Filifina tersebut.
Saat mengumumkan rencananya untuk beralih ke Islam, ia pun mengaku mendapat dukungan luas oleh penggemarnya.
"Hanya Allah yang dapat membalas semua orang yang berdoa untuk kehidupan baru saya," tambahnya.

Rabu, 09 Juli 2014

Gambar Penghinaan terhadap Islam Kembali Muncul

1. Gambar Karikatur Jakarta Post

Capres dihina, kita ngamuk.  Giliran Allah & Rasul dihina, kita biasa-biasa aja.  Nama Allah disetarakan dengan tengkorak,  itu jelas-jelas menghina & sengaja oleh #JakartaPost  Menurut teman-teman bagaimana?

Karikatur yang dimuat Jakarta post (3/7) ini sangat melukai hati umat islam, dan merupakan penghinaan amat keji kepada allah dan rasulNya. Bila diri kita dihina tak jadi masalah tapi bila Allah Swt dan Rasulullah Saw dihina maka hal ini harus harus dituntut pertanggungjawabannya,

Walau hati mendidih, tak boleh kita bertindak anarkis, kita laporkan dan pastikan tak ada penghinaan keji seperti ini lagi.




















2. Gambar Penghinaan Ka'bah
Sebarkan gambar ini biar orang yang buat atau yg edit ini ketauan dan cpt kena azab اللّهَُ , اَمِين يَا رَبَّ الْعَالَمِيْن Lebih dari SETAN IBLIS JAHANAM yang bikin gambar ini Sebar'kan bila kalian org muslim SEKARANG. La'natullah ilaiha. Semoga allah melaknatnya.


Sabtu, 05 Juli 2014

KISAH ALI BIN ABI THALIB KEDINGINAN TAK PUNYA SELIMUT

Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu adalah amirul mukminin saat itu. Khalifah, pemimpin negara. Ia bisa saja hidup kaya, karena wilayah Islam telah sedemikian luas dan baitul mal selalu menyimpan kas. Tetapi, seperti para pendahulunya, ia memilih hidup sederhana. Bahkan sangat sederhana, hingga membuat banyak orang menitikkan air mata saat melihat secara langsung kehidupannya.
Seperti malam itu. Seorang laki-laki, seperti diabadikan Syaikh Musthafa Murad, melihat Ali bin Abu Thalib kedinginan. Tubuhnya menggigil seperti dilanda demam. Di malam yang hawa dinginnya sangat menusuk itu, rupanya sang Khalifah hanya memakai selimut beludru. Ia tidak memiliki selimut tebal.
“Wahai amirul mukminin, sesungguhnya Allah telah menetapkan bagian dari baitul mal untukmu dan untuk keluargamu. Tapi aku melihatmu kedinginan seperti ini karena tidak punya selimut”
“Demi Allah,” jawab Ali, “aku tidak mau mengambil sedikitpun harta umat di baitul mal. Selimut ini aku beli dari uang pribadiku.”
Subhanallah… adakah pemimpin seperti ini di zaman sekarang? Pemimpin yang rela kedinginan dan kelaparan. Pemimpin yang bersedia menjadi orang terakhir yang kenyang setelah umatnya menikmati makanan. Pemimpin yang bersedia menjadi orang terakhir yang beristirahat, setelah umatnya bisa tidur dengan nyenyak.
Tentang bagaimana Ali bin Abu Thalib membeli kain yang tak mampu melawan dingin itu, kisahnya tak kalah mengharukan. Menantu Rasulullah ini berniat membeli kain, sekedar mengurangi hawa dingin yang menusuk. Tetapi ia tidak memiliki uang. Benar-benar seperti dongeng. Seorang kepala negara sekaligus kepala pemerintahan tidak memiliki uang untuk sekedar membeli kain. Padahal penguasa yang sezaman dengannya dari kalangan non muslim, mereka hidup foya-foya dan bermewah-mewahan. Bahkan, setelah zamannya berlalu, penguasa muslim pun mengikuti gaya hidup mewah. Sedangkan Ali, sahabat yang dijamin masuk surga ini bahkan tidak memiliki uang empat dirham pun. Ya, harga kain yang ingin dibeli Ali cuma empat dirham. Namun ia tidak memilikinya. Dan karenanya, Ali kemudian menjual pedangnya.
“Siapakah yang mau membeli pedangku ini? Seandainya aku memiliki empat dirham untuk membeli kain, tentu aku tidak akan menjual pedang ini,” kata Ali di pasar. Subhanallah… tidakkah hati kita teriris menyaksikan kesederhanaan dan kezuhudan ini? Hidup kita terlalu mewah dibandingkan dengan Ali.
Seorang budak Abu Ghissin yang menyaksikan Ali membeli kain menceritakan apa yang dilihatnya. Bahwa Ali kemudian menemui pedagang kain dan membeli sebuah kain yang sangat murah. Hanya empat dirham. Kain itu ternyata tidak sepanjang tubuh Ali. Dan itulah sebabnya. Bukan hanya kurang tebal, kain itu juga tidak bisa menutupi seluruh tubuh Ali.
Tetapi itulah jalan hidup Ali. Sebagaimana pula jalan yang telah dilalui Rasulullah. Jika mengigilnya tubuh Ali bisa membuat orang yang melihatnya menangis, bekas anyaman tikar pada pipi Rasulullah telah membuat Umar bin Khatab menangis. Demikianlah jalan hidup para pemimpin muslim yang zuhud; dunia dihadapkan kepada mereka, tetapi mereka memilih hidup sederhana dan penuh ‘derita’ demi kebaikan umatnya dan kebaikannya kelak di hadapan Tuhannya. [Tim Redaksi Kisahikmah.com]

MUSH’AB BIN UMAIR, PEMUDA YANG TINGGALKAN KEKAYAAN DEMI ISLAM

Mush’ab bin Umair adalah pemuda yang mempesona. Ia adalah salah seorang pemuda paling tampan di Makkah. Lahir dari keluarga yang kaya raya membuat penampilannya selalu terlihat paling parlente diantara seluruh pemuda Makkah lainnya. Bahkan, baju dan wewangiannya tidak ada yang menyamai. Dari jarak beberapa meter, sudah dapat diketahui dari wanginya yang khas, bahwa Mush’ab bin Umair baru saja melewati tempat itu.
Kelebihan Mush’ab yang lebih mempesona di balik wajahnya yang tampan dan orangtuanya yang hartawan adalah otaknya yang cemerlang. Perpaduan ketiga hal ini; ketampanan, kekayaan, dan kecerdasan, membuat Mush’ab bin Umair menjadi bintang pembicaraan dalam rapat dan pertemuan. Ia menjadi sosok pemuda ideal yang diimpikan pembesar Quraisy sebagai ‘pewaris tahta masa depan.’ Ia menjadi sosok pemuda idaman yang didambakan seluruh gadis Makkah untuk menjadi suaminya.
Di tengah harapan keluarga dan pembesar Quraisy bahwa Mush’ab akan menjadi penerus mereka, terdengar sebuah berita yang menarik perhatian setiap orang yang berakal. Bahwa Muhammad Al Amin menyatakan dirinya sebagai utusan Allah. Ia membawa agama baru bernama Islam, yang hanya menyembah satu Tuhan; Allah.
Ketika mengetahui kabar itu, Mush’ab bin Umair tertarik dan sangat penasaran. Ia tahu, Muhammad adalah orang yang paling terpercaya. Ia terkenal tidak pernah berdusta sehingga orang-orang Makkah sepakat memberinya gelar Al Amin. Akal Mush’ab yang cemerlang pun bekerja; bahwa tidak mungkin orang yang selama ini selalu jujur, akan berdusta dalam urusan besar yang membawa nama Tuhan. Mush’ab pun kemudian mencari tahu, di mana ia bisa berjumpa dengan Muhammad.
Hari itu pun tiba. Mush’ab dengan hati-hati melangkah ke rumah Arqam bin Abi Arqam. Ia mendapat informasi, di rumah inilah Muhammad bermajelis bersama para sahabatnya. Mentarbiyah mereka, membacakan wahyu-wahyu Ilahi yang diturunkan kepadanya.
Tak salah, Mush’ab akhirnya bertemu dengan Muhammad Rasulullah. Memandang beliau memberikan keteduhan sendiri bagi jiwanya yang selama ini dimanja orangtua dengan kekayaan dan kemewahan. Melihat majelisnya yang dipenuhi dengan wajah-wajah ikhlas dan penuh kejujuran membuat Mushab merasa laksana menemukan oase di gersangnya padang keangkuhan dan kesombongan orang-orang kaya dan para penguasa. Mendengar ayat-ayat Al Qur’an dibacakan, Mush’ab bagai menemukan kembali fitrahnya, mempertemukan jiwanya dengan sesuatu yang amat dirindukannya. Mushab melayang dalam kalam-kalam Ilahi yang begitu mempesona. Tidak pernah ia mendengar kalimat-kalimat seindah dan sedalam ini. Menyirami jiwa, menyentuh hatinya.
Rasulullah kemudian mendatangi Mush’ab dan mengusap dadanya dengan penuh kasih sayang. Gemuruh dalam hatinya menjadi damai dan tenang. Dan tak butuh waktu lama, Mush’ab bin Umair pun mengucapkan syahadat. Memproklamirkan bahwa dirinya adalah seorang Muslim, pengikut Muhammad.
Mush’ab pulang dengan jiwa yang penuh ketenangan. Meski saat itu banyak orang yang masuk Islam disiksa setelah diketahui keislamannya, Mush’ab bin Umair yang semula terbiasa hidup mewah dan manja kini tiba-tiba menjadi pemuda pemberani. Ia tak takut dengan resiko yang akan terjadi, seandainya orang-orang kafir Quraisy bersatu menjadi kekuatan yang mengancam keislamannya. Satu-satunya yang masih dikhawatirkannya adalah ibuna sendiri; Khunas binti Malik. Ia tahu, sebagaimana orang-orang Makkah juga tahu, Khunas adalah orang yang berkepribadian kuat. Orang kaya raya yang tidak suka perintahnya ditolak dan keputusannya dilawan. Memikirkan menghadapi ibunya sendiri, Mush’ab pun memilih merahasiakan keislamannya.
Tetapi ini adalah Makkah. Terlalu banyak mata-mata yang memperhatikan orang per orang, siapa saja yang telah dekat dan menjadi pengikut Muhammad. Keislaman Mush’ab pun akhirnya diketahui setelah seorang laki-laki bernama Usman bin Thalhah melihatnya mengendap-endap memasuki rumah Arqam bin Abi Arqam dan di waktu yang lain ia melihat Mush’ab melakukan shalat seperti yang dilakukan oleh Muhammad.
Sang ibu tak bisa memaafkan Mush’ab. Ia ingin Mush’ab kembali ke agama nenek moyangnya. Namun, Mush’ab dengan teguh mempertahankan keimanannya. Bahkan, ia membacakan ayat-ayat Al Qur’an di hadapan ibu dan keluarga besarnya. Sang ibu marah. Ia hendak menghentikan bacaan Qur’an itu dengan menampar Mush’ab. Tetapi tiba-tiba tangannya terkulai. Ia tak mampu memukul Mush’ab. Tetapi, ia punya rencana berikutnya. Mush’ab dihukum dengan cara lain. Mush’ab disekap di sebuah kamar.
Mushab terisolasi di ruangan itu seorang diri, untuk beberapa hari. Hingga kemudian, ia mendengar bahwa sejumlah sahabat berhijrah ke Habasyah. Mush’ab pun memanfaatkan momen ini. Dengan strateginya, ia bisa mengecoh ibunya dan penjaga. Mush’ab lolos dari kurungan itu dan bergabung hijrah ke Habasyah.
Mush’ab semakin tertempa menjadi sahabat Rasulullah. Ia yang dulunya selalu dimanja dengan kemewahan, kini menapaki hidup yang penuh kesederhanaan. Ia yang dulunya makan serba enak, kini lebih sering puasa dan menahan lapar. Ia yang dulunya selalu memakai pakaian indah, kini hanya memiliki pakaian seadanya, mulai penuh dengan tambalan. Ia yang dulunya selalu memakai minyak wangi terbaik, kini tak pernah lagi memakainya.
Sepulang dari Habasyah, menjadi pertemuan terakhir Mush’ab dengan ibunya. Sang ibu berniat kembali mengurungnya, tetapi Mush’ab bertekad untuk membunuh orang-orang utusan ibunya itu jika mereka mau menangkap dan menyekapnya. Mengetahui bahwa ia tak bisa menghalangi lagi putra kesayangannya, Khunas membatalkan perintah penangkapan itu. Dan mereka pun berpisah dengan bercucuran air mata. Pemandangan yang mengiris hati saat ibu dan anak harus terpisah, sebab Mushab memilih Islam dan Iman, sementara ibunya memusuhi agama itu seraya menegaskan fanatismenya pada penyembahan berhala.
“Pergilah ke mana pun kau suka, aku bukan ibumu lagi,” kata Khunas.
Mendengar itu, Mush’ab menghampiri ibunya dengan derai air mata. “Wahai ibu, aku sangat menyayangi ibu. Karena itu bersaksilah bahwa tiada tuhan selain Allah dan Muhammad asalah utusan Allah.”
“Tidak! Demi bintang-bintang, aku tidak akan masuk agamamu itu. Otakku bisa rusak dan kata-kataku tidak akan didengar orang lain jika aku menjadi pengikut Muhammad,” jawab Khunas dengan ketus.
Berakhirlah sudah satu episode kehidupan Mush’ab. Ia kini semakin hidup sederhana, meninggalkan seluruh kekayaannya, bahkan terpisah dari keluarga besarnya. Ia kini hidup bersama Rasulullah, dalam kemiskinan harta, tetapi dimuliakan Allah dengan kekayaan jiwa. Tak punya uang dan harta benda, tetapi Allah mencurahkan kedamaian dan kebahagiaan dalam naungan iman.
Saat melihat Mush’ab, sebagian sahabat merasa iba. Mereka yang mendapatkan caci maki dan mengalami cobaan karena masuk Islam, merasa tidak ada apa-apanya dengan cobaan yang dialami Mush’ab.
“Dulu, tidak ada orang yang dapat menandingi Mush’ab dalam mendapatkan kesenangan dari orangtuanya. Lalu semua itu dia tinggalkan demi cintanya kepada Allah dan RasulNya,” sabda Rasulullah dengan penuh haru dan cinta. [Muchlisin BK/kisahikmah.com]

KISAH SINGA DAN SHALAT KHUSYU’

Singa itu disegani dan ditakuti karena diamnya.....
Imam Adz Dzahabi dalam kitabnya Siyar A’lam Nubala’ menceritakan sebuah kisah yang mengagumkan dan sepantasnya jadi renungan kita bersama.
Sekelompok orang melakukan safar tiba di sebuah lembah yang dikelilingi hutan belantara. Saat malam tiba, mereka beristirahat di sana. Tiba-tiba mereka dikejutkan dengan datangnya seekor singa. Semua orang panik. Semua orang takut. Mereka pun berusaha menyelamatkan diri dengan memanjat pohon.
Tetapi, diantara riuhnya kepanikan itu, ada satu orang yang tetap tenang. Ia sedang shalat dan tetap melanjutkan shalatnya. Orang-orang melihat detik demi detik berikutnya yang sangat menegangkan. Benar dugaan mereka, singa itu mendatangi orang yang tengah melakukan shalat itu. Matanya menyorot tajam. Satu langkah, dua langkah. Aneh. Singat itu tidak langsung menerkamnya. Singa itu justru berjalan mengelilingi orang itu. Setelah itu, singa pergi meninggalkannya begitu saja.
Orang-orang bernafas lega. Setelah memastikan singa itu pergi dan tidak ada tanda-tanda ia kembali lagi, mereka pun turun dari pohon.
“Engkau gila!” kata mereka kepada temannya seusai ia shalat, “mengapa engkau tidak ikut menyelamatkan diri bersama kami? Hampir saja singa itu memakanmu”
“Seperti kalian lihat,” jawabnya tenang, “aku tadi sedang shalat. Demi Allah, aku merasa malu bahwa aku sedang berdiri menghadap Allah Subhanahu wa Ta’ala, tapi aku malah takut kepada hal lainnya.”
“Aku malu bahwa aku berdiri di hadapan Allah Subhanahu wa Ta’ala, tapi aku malah takut kepada salah satu makhlukNya.”
Masya Allah… demikian tinggi tingkat khusyu’ shalat orang ini. Ia tetap berada dalam shalatnya, meski singa datang mendekatinya.
Bagaimana dengan kita? Selayaknya kita banyak-banyak beristighfar karena pada saat shalat, kita mengingat hal lain. Kita membaca Al Qur’an, tetapi pikiran kita terkadang melayang ke sana kemari. Tubuh kita menghadap kiblat, tetapi jiwa kita berada di tempat yang lain. Lisan kita melafal doa, tetapi hati kita tidak menghayati doa-doa itu.
Lalu bagaimana seandainya ada kucing yang datang mendekat kepada kita? Kucing saja, bukan singa. Terkadang seekor kucing sudah membuat kita salah tingkah dalam shalat. Apalagi singa. Atau yang lebih sering, nyamuk yang menggigit kita saat sedang shalat, membuat kita lebih konsentrasi pada sakit gigitannya daripada tenggelam dalam ayat-ayat yang kita baca.
Mari merenungi shalat kita dari kisah ini. Betapa masih jauhnya kita dari khusyu’ saat shalat. Padahal Allah memfirmankan kecelakaan orang-orang yang lali dari shalatnya. “Wailul lil mushalliin, alladziina hum ‘an shalaatihim saahuun”. Sebagian mufassir menjelaskan bahwa “an shalatihin saahuun” adalah orang-orang yang meninggalkan shalat. Mereka itulah orang-orang yang celaka. Namun, sebagian yang lainnya menjelaskan bahwa “an shalatihim saahuun” adalah mereka yang lalai dalam shalatnya. Mengerjakan shalat, tetapi waktunya ditunda-tunda. Termasuk juga mengerjakan shalat, tetapi hati dan jiwanya tidak ikut shalat. Mengerjakan shalat, tetapi ia tidak khusyu’ dalam shalatnya. Sekedar fisik yang menghadap kiblat dan lisan yang mengucap doa, tetapi hatinya lalai entah ke mana. Na’udzubillah. [Muchlisin BK]

Kamis, 03 Juli 2014

Keutamaan Sahur

Sebagaimana telah sama-sama kita ketahui, salah satu adab dan akhlak berpuasa adalah melaksanakan sahur.
Dalam sebuah hadits riwayat Imam Bukhari dan Muslim dari Anas, Rasulullah SAW bersabda : "Sahurlah kamu sekalian, karena sahur itu mengandung keberkahan."

Keberkahan yang dimaksud, di samping menyebabkan kekuatan dalam puasa, menguatkan motivasi dalam melaksanakan ibadah puasa, juga mengandung pahala karena mengikuti Sunnah Rasulullah SAW.
       
Sesungguhnya sahur itu memiliki tiga makna yang berkaitan satu dengan yang lainnya dan ketiga-tiganya mengandung kebaikan dan keberkahan.  

Pertama, sahur dalam pengertian makan dan makanan yang disajikan waktu sahur karena akan melaksanakan ibadah puasa pada esok harinya, sebagaimana dikemukakan dalam hadits tersebut di atas.

Juga hadits riwayat Imam Nasai dari Miqdam bin Ma'di Kariba, Rasulullah saw bersabda: "Hendaknya kalian makan sahur, karena sesunguhnya hal ini adalah hidangan yang penuh dengan keberkahan."

Kedua, sahur dalam pengertian waktu yang sangat berharga dan bernilai tinggi dalam pandangan Allah dan Rasul-Nya.

Waktu mustajab terhadap setiap doa dan permohonan serta istighfar yang diucapkan dengan lisan yang keluar dari sanubari yang dalam, penuh dengan penghayatan. 

Waktu sahur adalah waktu turunnya rahmat, cinta, kasih sayang, dan ampunan dari Allah SWT. Langit pun terbuka, tidak ada hijab atau penghalang antara hamba yang berdoa dan merintih dengan Allah SWT, Dzat yang Maha Pengasih, Maha Penyayang, dan Maha Mendengar. 

Bahkan juga pada waktu sahur sangat dianjurkan melaksanakan shalat tahajjud, mengikuti sunnah Rasul dan mengikuti tradisi salafus salih.

Ketiga, sahur dalam pengertian amal baik yang dilakukan pada waktu tersebut, seperti doa dan istighfar. Kedua amalan ini sangat baik dilakukan pada waktu sahur tersebut, bahkan dijadikan salah satu ciri utama orang yang akan meraih kesuksesan dan kebahagiaan yang hakiki, dunia dan akhirat. 

Hal ini sebagaimana dikemukakan dalam QS Ali Imran 17: "(Orang yang akan mendapat nikmat surga) adalah orang orang yang shabar, orang yang benar/jujur, orang yang taat, orang yang menginfakkan hartanya, dan orang yang memohon ampunan pada waktu sahur"
       
Mari kita pergunakan waktu sahur yang sangat agung dan mulia  ini, di samping untuk makan sahur, berdoa berdzikir dan istighfar juga untuk melaksanakan shalat tahajjud dan ibadah-ibadah lainnya. Semoga keberkahan dari Allah SWT terlimpah dan tercurah pada kita semua. Wallahu 'Alam bi Ash shawab!!!