Rabu, 30 April 2014

Wow.....Menghafal Al-Quran itu Mudah

Apakah Anda termasuk orang yang punya kesulitan menghafal Al Quran ?

Apakah Anda termasuk orang yang suka menghafalkan Al Quran tetapi tidak tahu makna dari ayat yang di hafalkan?

Atau mungkin Anda termasuk orang yang masih belum lancar melafalkan bacaan Al Quran dengan benar ?

Kalau jawabannya YA, izinkan kami membantu Anda mempermudah hafal Al Quran Anda, mengajarkan Anda memahami makna dan artinya serta sekaligus menuntun Anda untuk mampu melafalkan baca Al Quran dengan benar.

Banyak orang yang merasa sulit dalam menghafal. Meski banyak juga yang menyatakan mudah.



Jawaban terbesar dalam hal ini adalah METODE. 
Sesungguhnya manusia punya 'storage' memory yang teramat besar, bahkan tak terbatas. Hanya sedikit manusia memanfaatkan potensi dahsyat dari Allah Swt yang bernama OTAK. Ilmu pengetahuan modern telah banyak mengungkapkan kedahsyatan otak dan cara memanfaatkannya.

Maka munculah beberapa metode optimalisasi otak seperti aktivasi otak kanan, menghafal dengan metode gambar & ilustrasi. Aktivasi otak tengah. Speed reading. Quantum memory, dan banyak lagi. Penemuan-penemuan teori & metode ini telah  membuat manusia bisa mengakses kemampuan daya otak yang maksimal, termasuk menghafal dengan cara yang amat mudah.

Hingga bagi mereka yang telah menemukan metode seperti ini, maka akan didapati berbagai testimoni dari mereka bahwa menghafal adalah aktifitas yang amat mudah bahkan sedikitpun bukanlah hal yang sulit. Ikuti Training Mudah Menghafal Al-Qur'an dengan Metode Gerakan tangan.

Metode ini mengantarkan peserta pelatihan dalam tempo 2 jam/pertemuan dan insya Allah mereka tidak hanya dapat mampu menghafalkan Al-Qur'an, namun  sekaligus dapat menguasai beberapa kemampuan skill  berikut:
1.     Tahfizhul Qur'an (Menghafalkan Al-Qur'an)
2.     Fahmul Ma'ani (Memahami makna ayat & surat yang dihafal)
3.     Makhraj (Cara pengucapan huruf-huruf Al-Qur'an)
4.     Tajwid (Cara baca Al-Qur'an sesuai dengan hukum & pedoman para ahli qira'ah)
5.     Kitabah (Menuliskan huruf & ayat Al-Qur'an)

Kami tidak memungut biaya apapun dan anda dapat infaq sesuai kesanggupan masing-masing. Berminat silahkan hubungi nomor kontak kami 085776198625!!!


Download Artikel Islami Versi PDF (Gratis)

Buletin Tuntas Buta Aksara Al-Qur'an (Tuuba) 18 April 2014 versi PDF disini
Buletin Tuntas Buta Aksara Al-Qur'an (Tuuba) 25 April 2014 versi PDF disini
Buletin Tuntas Buta Aksara Al-Qur'an (Tuuba) 2 Mei 2014 versi PDF disini
Buletin Tuntas Buta Aksara Al-Qur'an (Tuuba) 9 Mei 2014 versi PDF disini

Senin, 28 April 2014

Pengajian atau Bisnis?

Banyaknya majelis ta’lim terutama yang berada di daerah Jakarta membuat kita sedikit berbahagia. Bahagia karena masih banyak orang-orang yang senang mengkaji ilmu agama, memperdalam tafsir serta ilmu fikih mereka. Pengikutnya yang masih didominasi oleh kaum tua yang sedikit membuat kita geram dan gerah, kemana kaum mudanya? Juga metode yang digunakan hampir setiap majelis ta’lim yang tidak mempunyai standar bahkan rata-rata berada dibawah mutu. Alih-alih anggotanya mampu membaca kitab, malah setiap pengajian mingguannya mereka isi dengan arisan, gosip dan sebagainya.

Inilah yang membuat kita semakin gusar, sedih dan marah, mengapa majelis ta’lim yang seharusnya menjadi tempat menimba ilmu malah diisi dengan hal-hal yang tidak bermutu. Ada juga majelis tak’lim yang setiap pengajiannya membahas masalah baju seragam dan sebagainya. Ini mencerminkan bahwa sebagian besar majelis ta’lim terutama yang berada di Jakarta diisi oleh para pembisnis yang suka menjajakan barang dagangannya. Jika barang yang mereka dagangkan tidak dibeli otomatis si ustadzah akan merengut dan marah-marah, Hah….Ada seperti itu?

Jika diantara para pembaca sekalian, ada anggota majelis ta’lim silahkan anda nilai sendiri pengajian yang rutin anda ikuti. Apakah termasuk pengajian yang berisi kajian-kajian tafsir, fikih dan lainnya atau banyak berisi gosip, cerita umrah dan haji serta hal-hal lainnya yang dijamin tidak akan menambah kualitas keilmuan anda?

Ajarkan mereka ilmu agama yang benar
Mengajakan ilmu yang berfaidah dan membawa kebaikan kepada orang lain merupakan amal yang sangat diutamakan itulah yang disebut dalam hadits diantara amal yang ganjarannya akan tetap diterima meskipun orang yang melakukannya telah meninggal dunia. Ilmu yang benar akan membawa efek positif bagi seluruh umat islam, manfaat itulah yang membawa seorang guru kepada level muqarrobiin (kekasih Allah Swt). Disisi lain juga. Seorang guru harus mempunyai cita-cita yang luhur yaitu mencetak generasi penerus yang akan menggantikan posisinya kelak kalau gurunya sudah tua atau bahkan sudah meninggal. Bukan sebaliknya, guru malah menjadi pembisnis yang selalu menjajakan dagangannya di setiap pengajian dan selalu mematok harga tertentu untuk membeli baju seragam sehingga membuat mereka yang miskin tidak berani mengikuti pengajiannya.

Kajilah Al-Qur’an, hadits, fikih dan ilmu-ilmu agama lainnya yang akan membawa kebaikan baik kepada guru maupun muridnya sehingga pengajian bukanlah tempat yang dibenci oleh Allah dan RasulNya karena terlalu banyak berdagang seperti di pasar tradisional.

Apa Tujuan Pembentukan Lembaga Tuntas Buta Aksara Al-Qur’an?
Didasari atas semangat membangun umat yang madani yang paham agama serta ilmu-ilmunya, kami ingin merubah pandangan masyarakat yang umumnya mengikuti pengajian bertahun-tahun tapi tidak ada hasilnya. Kami menawarkan konsep kajian Al-Qur’an disertai hafalan 1 sampai 22 surah dalam 12 minggu pertemuan (seminggu dua kali). Konsep menghafal minimal satu surah setiap pertemuan dengan metode yang mampu (Baca 10 kali + Baca Artinya = Hafal) yang akan membantu memudahkan mereka yang ingin menghafal Al-Qur’an.

Metode ini telah berhasil diterapkan setidaknya di 5 tempat dan lebih dari 100 orang yang telah merasakan kemudahan menghafal Al-Qur’an. Darimana dasar metode ini? Metode ini 100% pengalaman penulis ketika menghafal Al-Qur’an serta tambahan ketika penulis mulai mengajarkan Al-Qur’an baik kepada orang Indonesia asli maupun bule (Orang luar negeri asli maupun keturunan luar negeri). Metode ini juga membantu mereka yang belum bisa baca Al-Qur’an sehingga dalam waktu singkat (tergantung murid) mampu membaca Al-Qur’an sampai lancar, waktu yang dibutuhkan biasanya 4 kali pertemuan atau lebih.

Jika anda berkenan dan ingin join serta ingin ikut mengembangkan metode ini silahkan hubungi kami melalui 085776198625 atau kirim pesan ke halaman facebook @Tuntas Buta Aksara Al-Qur’an di Indonesia.

Semoga bermanfaat!!!

Join bersama kami di group facebook Buletin Tuuba Indonesia


Download Artikel Islami Versi PDF (Gratis)

Buletin Tuntas Buta Aksara Al-Qur'an (Tuuba) 18 April 2014 versi PDF disini
Buletin Tuntas Buta Aksara Al-Qur'an (Tuuba) 25 April 2014 versi PDF disini
Buletin Tuntas Buta Aksara Al-Qur'an (Tuuba) 2 Mei 2014 versi PDF disini
Buletin Tuntas Buta Aksara Al-Qur'an (Tuuba) 9 Mei 2014 versi PDF disini

KLIK DVD ANAK SHOLEH TONTONAN EDUKASI ANAK MUSLIM INDONESIA TIPS MUDAH MEMBACA DAN MENGHAFAL AL-QUR'AN

Sabtu, 26 April 2014

Kedudukan Mulia Para Ahli Ilmu

Ilmu pengetahuan ibarat lampu penerang jalan agar orang-orang tidak tersesat dan masuk ke dalam jurang serta lembah yang dalam nan terjal. Sehingga Allah Swt memberikan derajat yang tinggi kepada para ahli ilmu disebabkan manfaat yang mereka bawa bukan hanya untuk diri mereka sendiri tetapi juga untuk orang lain yang ikut menuntut ilmu kepada mereka.

Berikut firman Allah Swt yang menerangkan kelebihan dan ketinggian derajat orang yang mempunyai ilmu:
Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS Al-Mujadilah : 11)

Maksud dari ayat tersebut adalah dua macam orang yang akan diangkat derajatnya oleh Allah, yaitu orang-orang yang beriman dan orang-orang yang berilmu pengetahuan, dengan beberapa derajat (kelebihan dibandingkan yang lainnya). Baca Juga "Tips Menghafal Al-Qur'an versi Tuntas Buta Aksara Al-Qur'an Indonesia".

Orang yang beriman dan berilmu pengetahuan akan menunjukkan sikap yang arif dan bijaksana. Iman dan ilmu tersebut akan membuat orang mantap dan agung. Tentu saja yang dimaksud dengan yang berilmu itu adalah yang diberi pengetahuan yang lebih dibandingkan yang lainnya sehingga dengan ilmu tersebut dapat membuatnya berbeda dari orang lain baik pemikiran, akhlak dan sebagainya. Ini berarti pada ayat tersebut membagi kaum beriman kepada dua kelompok besar, yang pertama sekedar beriman dan beramal saleh, dan yang kedua beriman dan beramal saleh serta memiliki pengetahuan. Derajat kelompok kedua ini menjadi lebih tinggi, bukan saja karena nilai ilmu yang disandangnya, tetapi juga amal dan pengajarannya kepada orang lain baik secara lisan, tulisan maupun dengan keteladanan. (Quraish Shihab 2002:79. Penyebab setan kalah dari Nabi Adam.

Dalam Tafsir al-Azhar Buya hamka ketika menjelaskan surah al-Mujadilah ayat 11 ini menuliskan sebagai berikut:

Pertama jika seseorang disuruh melapangkan majlis, yang berarti melapangkan hati, bahkan jika dia disuruh berdiri sekali pun lalu memberikan tempatnya kepada orang yang patut didudukkan di muka, janganlah dia berkecil hati. Melainkan hendaklah dia berlapang dada. Karena orang yang berlapang dada itulah kelak yang akan diangkat Allah imannya dan ilmunya, sehingga derajatnya bertambah naik. Orang yang patuh dan sudi memberikan tempat kepada orang lain itulah yang akan bertambah ilmunya. Baca juga "Hidup Briliant dengan Menghafal Al-Qur'an".

Kedua memang ada orang yang diangkat Allah derajatnya lebih tinggi dari pada orang kebanyakan, pertama karena imannya, kedua karena ilmunya Setiap hari pun dapat kita melihat pada raut rnuka, pada wajah, pada sinar mata orang yang beriman dan berilmu. Ada saja tanda yang dapat dibaca oleh orang yang arif bijaksana bahwa si Fulan ini orang beriman, si fulan ini orang berilmu. Iman memberi cahaya pada jiwa, disebut juga pada moral. Sedang ilmu pengetahuan memberi sinar pada mata. Iman dan ilmu membuat orang jadi mantap. Membuat orang jadi agung, walaupun tidak ada pangkat jabatan yang disandangnya. Sebab cahaya itu datang dari dalam dirinya sendiri, bukan disepuhkan dari luar. 

Kesimpulannya:
1.   Ilmu pengetahuan akan membuat seseorang berwibawa dihadapan yang lainnya.
2. Kedalaman ilmu seseorang akan terlihat juga dari cahaya wajahnya yang memancarkan cahaya yang dapat dilihat oleh setiap orang yang menimbulkan rasa segan ketika bertatap muka secara langsung.
3.  Ilmu juga akan membuahkan akhlak yang luhur sebagaimana rasulullah Saw yang berakhlakkan Al-Qur’an karena Al-Qur’an sebagai hakikat ilmu pengetahuan yang telah terpatri didalam jiwa dan raga beliau Saw.

Semoga bermanfaat & kita semua termasuk ahli ilmu. Insya Allah!!!

Download Artikel Islami Versi PDF (Gratis)
Buletin Tuntas Buta Aksara Al-Qur'an (Tuuba) 18 April 2014 versi PDF disini
Buletin Tuntas Buta Aksara Al-Qur'an (Tuuba) 25 April 2014 versi PDF disini
Buletin Tuntas Buta Aksara Al-Qur'an (Tuuba) 2 Mei 2014 versi PDF disini
Buletin Tuntas Buta Aksara Al-Qur'an (Tuuba) 9 Mei 2014 versi PDF disini



Rabu, 23 April 2014

Hidup briliant dengan Al-Qur’an

Oleh: Muhammad

Merasa takjub tatkala mendengar ada orang yang hafal Al-Qur’an tinggal disekitar rumah kita. Takjub karena mereka mampu melakukan sesuatu yang dirasa sukar oleh banyak orang, mungkin juga kita salahsatu yang merasa demikian. Semestinya, setiap muslim mempunyai kewajiban yang sama terhadap Al-Qur’an yaitu menghafal dan menjaganya dalam sanubarinya sehingga setiap perilaku, gerak-gerik dan sebagainya akan mencerminkan akhlak Al-Qur’an yaitu seseorang yang bergelar Haamilul Qur’an (Pengemban/pembawa Al-Qur’an).

Untuk menjadi sosok Haamilul Qur’an ini sungguh berat karena banyak sekali cobaannya. Tetapi tidak sedikit juga yang ternyata mampu meraih maqam (kedudukan tinggi disisi Tuhannya melalui jalan ini yaitu jalan menghafal dan melaksanakan isi kandungan Al-Qur’an. Untuk tahapan pertama menuju Haamilul Qur’an hendaknya kita berupaya memperbaiki bacaan Al-Qur’an serta menghafalkan ayat-ayatnya karena dalam salahsatu sabda Nabi Saw “Siapa yang tidak mempunyai bacaan Al-Qur’an dalam dirinya, maka seperti kuburan (Sepi dan angker)”. Memperbaiki bacaan sangat dianjurkan sesuai dengan firman Allah Swt“Dan bacalah Al-Qur’an secara tartil” yaitu jelas tajwid dan tidak merubah maknanya. Tahapan kedua yang harus dilalui yaitu menghafal Al-Qur’an. Karena bacaan yang baik saja belum tentu bermanfaat jika tidak mempunyai hafalan yang otomatis akan diulang setiap saat baik diulang secara Tahqiq (Pelan), Tadwir(Sedang) ataupun Hadr (cepat) tetapi tetap dalam bingkai tartil Jelas tajwid dan maknanya.

Banyak orang yang awalnya merasa ketakutan terhadap orang atau sesuatu tetapi setelah menghafal Al-Qur’an ketakutan itu hilang begitu saja. Begitu juga dengan anak-anak yang senantiasa rajin belajar Al-Qur’an dan menghafal beberapa juz pasti prestasi anak tersebut semakin hari semakin meningkat tajam. Memang masih sangat sedikit pakar yang menjelaskan kaitan antara Al-Qur’an dan perasaan takut atau kaitan menghafal Al-Qur’an terhadap peningkatan IQ seseorang. Berikut beberapa penjelasan ahli terkait hal tersebut diatas: 

Menurut  para ahli neurolog terdpt 100 milyar - 1 trilyun jaringan syaraf  yang ada di kepala setiap orang yang dapat membuat manusia bisa melakukan banyak hal. Membaca, melihat, meneliti, merasa, koordinasi, keseimbangan, menghafal dan sebagainya.  Bahkan ada seorang ahli yang berkata bahwa manusia memiliki sebuah super komputer di kepalanya. Ya, Super komputer bernama otak ini kemampuannya ribuan kali dr super komputer yg pernah ada di dunia dengan daya tampung memory yang tak terbatas. Wow… Amazing! Tapi semua anugerah Allah SWT ini tergantung dari manusia yang menggunakannya.  Apakah maksimal dipergunakan atau dibiarkan percuma?  Saat kita hendak pindahkan ke memory computer  rupanya tidak lebih dari 1 Gigabyte saja.  Tidak perlu super komputer untuk menampung memory 30 juz Alquran! kesimpulannya bahwa ..., andai manusia memasukkan seluruh ayat Al-Qur’an ke dalam memory-nya. Pastilah itu hanya menyita sebuah ruang data yang amat kecil di kepalanya. Buktikanlah sobat! Ini hanya perkara antara mau dan tidak saja. Namun berimplikasi hebat di dunia dan akhirat. Percayalah! Cara Mudah Menghafal Al-Qur'an Baca Selengkapnya Disini.

Diadopsi Dari Berbagai Sumber
Menghafal Al-Qur’an Semudah Tersenyum


Buletin Tuntas Buta Aksara Al-Qur'an (Tuuba) 18 April 2014 versi PDF disini
Buletin Tuntas Buta Aksara Al-Qur'an (Tuuba) 25 April 2014 versi PDF disini

Buletin Tuntas Buta Aksara Al-Qur'an (Tuuba) 2 Mei 2014 versi PDF disini
Buletin Tuntas Buta Aksara Al-Qur'an (Tuuba) 9 Mei 2014 versi PDF disini



Selasa, 22 April 2014

Tafsir Surah An-Nisa' Ayat 9

Ajarkan Anakmu cara menyembah Allah agar mereka juga paham
cara menghormatimu, ajarkan mereka membaca Al-Qur'an agar setiap
langkah mereka tetap berada dijalan yang baik dan benar
Oleh: Muhammad
وَلْيَخْشَ الَّذِيْنَ لَوْتَرَكُوْا مِنْ خَلْفِهِمْ ذُرِّيَّةً ضِعَافًا خَافُوا عَلَيْهِمْ فَلْيَتَّقُوا اللهَ وَلْيَقُولُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا.
Artinya: Dan hendaklah takut (kepada Allah) orang-orang yang sekiranya mereka meninggalkan keturunan yang lemah di belakang mereka yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) nya. Oleh sebab itu, hendaklah mereka bertaqwa kepada Allah, dan hendaklah mereka berbicara dengan tutur kata yang benar. (An-Nisa/4:9)

Arti perkata :
Dan hendaklah takut فَلْسَخْشَ Bila mereka meninggalkan لَوْتَرَكُوْ Anak-anaknya (yang dibelakangnya) خَلْفِهِمْ Dalam keadaan ذُرِّيَّةً Lemah ضِعْفًا Mereka khawatirkan (takutkan) اخَافُوْ Hendaklah mereka bertakwa فَلْيَتَّقُوْ Dan mengucapkan وَلْيَقُوْلُوْا Perkataan قَوْلاَ Yang benar سَدِيْدًا
Kandungan Tafsir Surat An-Nisa ayat 9

Surat an-Nisa’ ayat 9 ini menerangkan bahwa kelemahan ekonomi, kurang stabilnya kondisi kesehatan fisik dan kelemahan intelegensi anak, akibat kekurangan makanan yang bergizi, merupakan tanggung jawab kedua orang tuanya, maka disinilah hukum Islam memberikan solusi dan kemurahan untuk dilaksanakannya KB, yang mana untuk membantu orang-orang yang tidak menyanggupi hal-hal tersebut, agar tidak berdosa dikemudian hari, yakni apabila orang tua itu meninggalkan keturunannya, atau menelantarkannya, akibat desakan-desakan yang menimbulkan kekhawatiran mereka terhadap kesejahteraannya. Oleh karena itu, bagi orang-orang yang beriman hendaklah bertakwa kepada Allah dan selalu berlindung dari hal-hal yang dimurkai di sisi Allah. Kita hendaknya takut apabila meninggalkan keturunan yang lemah dan tak memiliki apa-apa, sehingga mereka tak bisa memenuhi kebutuhan mereka sendiri dan terlunta-lunta.

Ayat ini juga menjelaskan mengenai harta waris. Turun sebagai peringatan kepada orang-orang yang berkenaan dengan pembagian harta warisan agar jangan menelantarkan anak-anak yatim yang dapat berakibat pada kemiskinan dan ketakberdayaan. Menurut Ibnu 'Ajibah ayat ini memberi pesan kepada orang yang memelihara anak yatim orang lain agar memiliki kekhawatiran kalau-kalau di kemudian hari mereka terlantar dan tak berdaya, sebagaimana ia khawatir kalau hal itu terjadi pada anak-anak kandung mereka sendiri. Ketidakberdayaan itu tidak melulu menyangkut soal ekonomi semata, tetapi pada seluruh aspek kehidupan. Setiap orang dewasa bertanggungjawab terhadap perkembangan masa depan generasi mudanya, jangan sampai mereka termarginalisasi karena tidak memiliki pengetahuan, kemampuan, keterampilan, kesempatan, dan semua hal yang diperlukan untuk maju dan berkembang secara sehat dan bermartabat serta diri diridhai Allah swt.

Abu Ja’far berkata: Pendapat yang representatif sebagai tafsir ayat tersebut adalah pendapat yang mengatakan bahwa makna firman Allah tersebut adalah,”Hendaklah takut (kepada Allah) orang-orang yang seandainya meraka meninggalkan di belakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatirkan (anak-anak itu) akan terlantar bila mereka membagikan harta mereka semasa hidup, atau membagikannya sebagai wasiat dari mereka kepada keluarga mereka, anak-anak yatim, dan orang-orang miskin. Oleh karena itu, mereka menyimpan harta mereka untuk anak-anak mereka, karena mereka takut anak-anak mereka akan terlantar sepeninggal mereka, di samping (karena kondisi) anak-anak mereka itu (memang) lemah dan tidak mampu memenuhi tuntutan. Itulah sebabnya mereka harus memerintahkan orang yang mereka hadiri (maksudnya orang yang akan memberikan wasiat) saat memberikan wasiat untuk kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, dan yang lainnya agar berlaku adil terhadap hartanya, takut kepada Allah, serta mengatakan perkataan yang benar, yaitu memberitahukan kepada orang yang akan memberikan wasiat tentang apa-apa yang telah Allah bolehkan bagi dirinya, yaitu boleh memberikan wasiat, dan apa-apa yang telah Allah pilihkan untuknya yakni (harus memberikan wasiat tersebut kepada) orang-orang yang beriman kepada Allah, kitab-kitab-Nya dan syariat-syariat-Nya.

Pendapat tersebut paling representatif sebagai tafsir ayat tersebut daripada beberapa pendapat lainnya, karena alasan yang telah dikemukakan tadi, yaitu bahwa makna firman Allah, مَعْرُوفًا قَوْلًا لَهُمْ وَقُولُوا مِنْهُ قُوهُمْ فَارْزُ وَالْمَسَاكِينُ وَالْيَتَامَى الْقُرْبَى أُولُو الْقِسْمَةَ حَضَرَوَإِذَا ”Dan apabila sewaktu pembagian itu hadir kerabat, anak yatim dan orang miskin, maka berilah mereka dari harta itu (sekedarnya) dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang baik” adalah, “Apabila kerabat, anak yatim, dan orang miskin, hadir sewaktu pembagian (harta), maka berilah mereka bagian dari harta itu.”Makna ini sesuai dengan dalil-dalil yang telah kami kemukakan.

  Apabila makna tersebut merupakan makna bagi firman Allah, حَضَرَ وَإِذَاوَالْمَسَاكِينُ وَالْيَتَامَى الْقُرْبَى أُولُو الْقِسْمَةَ “Dan apabila sewaktu pembagian itu hadir kerabat, anak yatim dan orang miskin...” maka seharusnya firman Allah Ta’ala, ...وَلْيَخْشَ  الَّذِينَ لَوْ تَرَكُوا مِنْ خَلْفِهِمْ  “Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan di belakang...” merupakan sebuah pembelajaran dari Allah kepada hamba-hamba-Nya dalam persoalan wasiat, yakni agar disesuaikan dengan ketentuan yang telah Allah izinkan bagi mereka dalam masalah itu, sebab firman Allah,. وَلْيَخْشَ الَّذِينَ لَوْ تَرَكُوا مِنْ خَلْفِهِمْ “Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan di belakang...” merupakan lanjutan dari ayat sebelumnya yang berbicara tentang hukum wasiat. Dalam hal ini pendapat atau penafsiran yang telah kami kemukakan merupakan makna yang paling kuat untuk firman Allah tersebut. Dengan demikian, menyamakan hukum yang terkandung dalam firman Allah tersebut (maksudnya walyakhsya...) dengan hukum yang terkandung dalam ayat sebelumnya adalah lebih baik karena makna keduanya hampir sam daripada menyamakan hukum dalam firman Allah tersebut kepada hukum yang terkandung dalam firman Allah yang lain, yang tidak ada kesamaan dalam hal makna. Baca juga sifat baik dan buruk serta potensi berbuat kejahatan menurut Al-Qur'an.

Pengertian yang telah dikemukakan sebagai penafsiran firman Allah, “Dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar,” juga dikemukakan oleh orang-orang yang pendapatnya telah disebutkan pada awal penafsiran ayat ini.

Sebagaimana disebutkan dalam literatur-literatur Islam, memakan harta anak-anak yatim memiliki efek di dunia dan akhirat. Di dunia, ayat ini mengisyarakatkan bahwa kerusakan yang disebabkannya sampai kepada anak keturunan; dan di akhirat, akan ada api neraka ( yang disebutkan dalam ayat berikutnya). Makna dari ayat ini mungkin merujuk kepada wasiat-wasiat atau pewarisan yang tidak wajar, bahwa mereka mewarisi atau menghabiskan semua harta yang mereka miliki tanpa memikirkan anak-anak mereka yang masih kecil dan lemah, yang hidup dalam kemiskinan an kemalangan setelah kematian mereka. Sekali lagi, ayat ini bisa menjadi sebuah rekomendasi bagi mereka yang memiliki keturunan yang cacat, agar dengan perencanan yang tepat, mereka menjamin masa depan anak-anak (yang cacat) tersebut. Baca Penyebab iblis diusir dari surga, padahal dia telah beribadah ribuan tahun dengan pengabdian terbaik.

Semoga Artikel ini menjadi masukan bagi kita umat islam agar terus melahirkan umat yang bekualitas yang cinta kepada agamanya. Ajarilah mereka bagaimana cara mencintai Allah Swt dan Rasulullah Saw sehingga mereka akan menjadi anak keturunan yang juga dapat menyayangi kedua orangtuanya. Ajarkan mereka membaca Al-Qur’an agar kelak mereka mempunyai pegangan hidup dan tidak terombang-ambing dan tidak juga meniru hal-hal yang bertentangan dan diharamkan oleh agamanya. (Dikutip dari berbagai sumber). 

Buletin Tuntas Buta Aksara Al-Qur'an (Tuuba) 18 April 2014 versi PDF disini
Buletin Tuntas Buta Aksara Al-Qur'an (Tuuba) 25 April 2014 versi PDF disini
Buletin Tuntas Buta Aksara Al-Qur'an (Tuuba) 2 Mei 2014 versi PDF disini
Buletin Tuntas Buta Aksara Al-Qur'an (Tuuba) 9 Mei 2014 versi PDF disini

DVD Anak Sholeh Film Edukasi Anak Muslim berisi pertualangan, sains, sejarah islam, kisah nabi dan rasul dan lain-lain. Diperankan oleh tokoh kartun terbaik yang akan membuat anak-anak di rumah semakin kenal tuhannya, berakhlak mulia dan cinta kepada kedua orangtuanya. Ayo order sekarang juga hubungi 085776198625, Kami melayani pengiriman ke seluruh indonesia serta harga terjangkau. 

Senin, 21 April 2014

Takabbur

1. Pengertian Takabbur

Rasulullah SAW mendefinisikan “takabbur” sebagai sikap “menolak kebenaran dan merendahkan orang lain.

Pengertian itu Nabi sampaikan kepada orang yang mempertanyakan sikap salah seorang sahabat yang suka memakai baju dan sandal bagus. Sabda Nabi: “Sesungguhnya Allah itu indah dan mencintai keindahan. Takabbur adalah menolak kebenaran dan meremehkan orang lain”. HR.Muslim.

2. Bahaya Takabbur

Takabbur sangat berbahaya bagi manusia, ia merupakan kesalahan pertama yang dilakukan mahluk (Allah iblis) di dunia ini, yang menyebabkanya diusir dari syurga.

Pada kenyataanya takabbur itu menyebabkan hal-hal berikut ini:
1. Jauh dari kebenaran. Firman Allah:
“ Aku akan memalingkan orang-orang yang menyombongkan dirinya di muka bumi tanpa alasan yang benar dari tanda-tanda kekuasaan-Ku” QS 7:146

2. Terkunci mati hatinya. Firman Allah:
“Demikianlah Allah mengunci mati hati orang-orang yang sombong dan sewenang-wenang”. QS. 40:35

3. Tidak disukai Allah. Firman Allah:
“Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong”. QS. 16: 23

4. Tidak akan masuk syurga. Sabda Nabi:
“ Tidak akan masuk surga orang yang dihatinya ada sebiji sawi kesombongan”. HR.Muslim.

5. Akan menjadi penghuni neraka Jahannam
“Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku (berdoa) akan masuk neraka jahannam dalam keadaan hina dina”. QS: 40:60

Ketika seseorang memiliki sifat sombong, maka ia akan tertutup dari akhlak mulia, antara lain:
1. Tidak akan mencintai sesama muslim sebagaimana ia mencintai diri sendiri, ia selalu memandang orang lain lebih rendah dari dirinya sendiri.
2. Tidak akan tawadhu’ (rendah hati), karena selalu merasa lebih baik.
3. Tidak akan dapat meninggalkan rasa dendam, karena merasa mampu membalas pihak yang merugikanya.
4. Tidak dapat jujur.
5. Tidak akan dapat mengendalikan marah, karena merasa mampu melampiaskanya
6. Tidak bisa melepaskan diri dari sifat hasad (iri).
7. Tidak dapat menasehati atau menerima nasehat dengan lembut dan halus.
8. Selalu memandang rendah orang lain.

3. Macam-Macam Takabbur

a. Takabbur kepada Allah SWT
Inilah bentuk takabbur yang terburuk, seperti yang pernah dilakukan oleh Namrud, Fir’aun dan sejenisnya. QS 40:60, 25:60.

b. Takabbur kepada Rasul
Yaitu sikap tinggi hati, menolak mengikuti dan mematuhi Nabi, karena menganggapnya sebagai manusia biasa (QS. 23:43, 36:15). Seperti yang dinyatakan kaum kafir Quraisy kepada Nabi: ”Bagaimana kami bisa duduk di sisimu hai Muhammad, sementara yang ada di sekitarmu adalah orang-orang faqir”.

c. Takabbur atas sesama manusia
- Yaitu dengan membanggakan diri dan meremehkan orang lain. Takabbur ini meskipun tidak seberat yang pertama dan kedua, namun masih sangat berbahaya karena:
- Kebesaran dan kehormatan hanya milik Allah, selainnya lemah dan terbatas.
- Ketika seseorang takabbur, ia merampas salah satu sifat kebesaran Allah.

4. Penyebab Takabbur

Pada umumnya orang yang sombong adalah orang yang memiliki kebanggaan diri, karena memiliki sifat, kemampuan atau prestasi lebih dari yang lain.

1. Ilmu
Takabbur karena ilmu sangat mudah terjadi, yaitu dengan munculnya perasaan lebih mulia dari orang lain. Atau merasa telah mendapatkan tempat mulia di sisi Allah dengan ilmunya (QS.58:11). Ia lebih menghawatirkan orang lain dari pada dirinya sendiri.

2. Amal Ibadah
Orang yang masuk dalam kehidupan zuhud (konsentrasi dalam ibadah) tidak otomatis terbebas dari takabbur.

3. Hasab (kedudukan) dan Nasab (keturunan)
Orang yang berasal dari keluarga terhormat mudah meremehkan orang lain yang datang dari keluarga bukan terhormat, meskipun orang itu lebih baik ilmu dan amalnya, dan bahkan takabbur karena faktor ini seringkali membuat ia menganggap orang lain sebagai budaknya, dan merasa keberatan untuk berbaur dengan mereka.

4. Al Jamal (ketampanan/kecantikan)
Takabbur karena faktor ini, lebih banyak terjadi di kalangan wanita, terwujud dalam celaan, atau gunjingan terhadap kekurangan pihak lain.

5. Al Maal ( kekayaan)
Takabbur karena kekayaan ini banyak terjadi di kalangan pejabat, penguasa, pedagang, tuan tanah, dan mereka yang memilikinya. Orang yang merasa lebih kaya meremehkan orang yang dipandang kurang kaya dengan ucapan maupun sikap-sikap lainnya.

6. Al Quwwah (kekuatan)
Kekuatan dan kegagahan dapat memunculkan takabbur atas mereka yang lemah dan tidak berdaya.

5. Therapi Takabbur

Takabbur adalah penyakit berbahaya yang bisa menyerang siapa saja. Pencegahan dan pemberantasan penyakit ini harus dilakukan dengan serius. Pengobatan intensif terhadap pengidap penyakit ini harus dilakukan dengan cermat dan seksama.
Terdapat dua tahapan utama dalam melakukan therapi penyakit takabbur, yaitu:

1. Pencabutan akar dan pohonnya dari hati

Untuk mencabut pohon takabbur beserta akar-akarnya diperlukan dua kekuatan, yaitu ilmu dan amal
  • Ilmu yang dibutuhkan dalam hal ini adalah ma’rifatunnafsi (mengenal diri sendiri) dan ma’rifatullah (mengenal Allah). Dua hal ini sudah cukup untuk mencabut akar takabbur dari hati manusia. Sebab jika seseorang sudah mengenal dirinya sendiri dengan pengenalan yang benar, maka ia akan sadar bahwa ia adalahmahluk hina, lebih lemah dari lainya, lebih miskin dari siapapun juga. Tidak ada yang pantas baginya kecuali tawadhu’ kepada sesama. Dan jika ia mengenali Allah dengan sebenarnya maka akan diketahuinya bahwa tidak ada yang layak untuk takabbur kecuali Allah – Allahu Akbar.
  • Amal yang dibutuhkan adalah sikap tawadhu’ kepada sesama manusia karena Allah, dengan senantiasa meneladani ahlak orang-orang shalih sebelumnya seperti ahlak Rasulullah SAW yang makan di atas tanah (tanpa kursi) dan mengatakan: “sesungguhnya aku adalah hamba biasa yang makannya seperti hamba lainya”.
  • Tawadhu’ tidak cukup dengan ilmu, ia harus berupa amal. Dari itulah rukun islam utama setelah syahadat adalah menegakan shalat karena dalam shalat itu terdapat sekian banyak rahasia hidup dan yang terpenting adalah pembiasaan agar seorang muslim yang mendirikan shalat dengan ruku’ dan sujudnya terbiasa tawadhu’ serta tidak lagi sombong.
Ada banyak hal yang dapat digunakan untuk menguji keberadaan takabbur pada diri seseorang, antara lain lima hal berikut ini:

a. Berdiskusi dengan sesama teman. Jika kebenaran muncul dari orang lain, bagaimnkah tanggapanya, keberatan atau menerima dengan senang.
b. Berkumpul dalam sebuah haflah (acara), lalu ada orang lain yang lebih diprioritaskan, apakah sikapnya keberatan atau tidak.
c. Memenuhi undangan orang miskin, pergi ke pasar membelikan sesuatu untuk orang lain.
d. Membawa keperluan sendiri, keluarga atau sahabat dari pasar atau tempat lainya sampai rumah. Jika keberatan, maka ada takabbur, jika mau karena terpaksa maka itu kemalasan, jika mau karena disaksikan orang banyak maka itu adalah riya’.

Inilah beberapa kondisi berkumpulnya riya’ dan takabbur pada seseorang. Jika dalam keramaian maka riya ikut menjebak, jika dalam kesepian takabbur terus mengintai.
Dengan mengenali keburukan, kita kenali kebaikan. Dan dengan mengenali penyakit kita temukan obatnya.

2. Penghindaran dan pengendalian diri

Penyebab takabbur adalah prestasi yang pernah dicapai manusia. Ketidaksiapan dan ketidakmampuan menerima hasil dari penyebab-penyebab tertentu berpotensi melahirkan sikap takabbur.

Download Artikel Islami Versi PDF (Gratis)
Buletin Tuntas Buta Aksara Al-Qur'an (Tuuba) 18 April 2014 versi PDF disini
Buletin Tuntas Buta Aksara Al-Qur'an (Tuuba) 25 April 2014 versi PDF disini
Buletin Tuntas Buta Aksara Al-Qur'an (Tuuba) 2 Mei 2014 versi PDF disini
Buletin Tuntas Buta Aksara Al-Qur'an (Tuuba) 9 Mei 2014 versi PDF disini

Ingin memperdalam ilmu Al-Qur'an, Tafsir dan Tahfidz (Hafalan) dapat bergabung bersama Lembaga Tuntas Buta Aksara Al-Qur'an Indonesia. Silahkan Hubungi Nomor Kontak kami 085776198625 (Biaya bisa dipertimbangkan sesuai kemampuan peserta didik). Terimakasih

Gabung juga di group facebook kami klik disini