Indonesia yang mayoritas penduduknya beragama islam masih menjadi kebanggan tersendiri terlebih bagi masyarakat yang terkesan hanya menikmati keislaman yang diwariskan secara turun temurun. Islam jika kita tinjau dari makna kebahasaannya berarti menyerahkan diri. Secara terminologi Islam berarti menyerahkan diri seutuhnya kepada Allah Tuhan dan penguasa alam semesta ini. Dalam artian, semua yang kita lakukan dan kita lewati semuanya atas kendali dan izin dari Allah Swt. Terkadang mereka yang berbangga dengan keislamannya pun belum mampu menyadari hakikat dari makna Islam tersebut.
Kebanyakan dari kita ketika ditimpakan kepada suatu persoalan dan sudah tidak mampu menyelesaikan persoalan dengan logika dan kekuatan kita, barulah kita sadar jika sebenarnya ada suatu kekuatan yang lebih kuat ketimbang diri kita ini. Kekuatan inilah yang sering kita sebut dengan "tuhan", itulah tuhan yang sering kita sebut namaNya tapi jarang kita akui eksistensiNya kecuali ketika kita ditimpakan suatu musibah yang tidak mampu kita lewati.
Dalam Islam ada kalimat tauhid yang berbunyi Laa Ilaaha Illallahu "Tidak ada Tuhan selain Allah", Kata Laa pada kalimat tauhid tersebut merupakan laa Nafi tidak ada, ilaaha Tuhan, Illa Artinya Kecuali dan Allahu berarti Allah Swt. Jika kita memaknai dan kita resapi secara mendalam kalimat tauhid tersebut mempunyai makna tidak ada Tuhan (Baik tuhan yang diakui oleh orang lain ataupun ego, sombong dan angkuh yang merupakan attribute ketuhanan) kecuali (yang ada) hanyalah Allah Swt (Tuhan yang menguasai langit dan bumi serta menciptakan segala isinya dan semua mengikuti titahnya termasuk kita). Artinya kita sebagai orang yang sukses bukanlah kita yang menjadikan kita sukses, kita yang menjadi kaya bukan keahlian kita yang mengantarkan kita kepada kekayaan tersebut dan seterusnya, Tetapi hakikatnya semua hanyalah Allah Swt yang membuat kita menjadi orang sukses atau orang kaya sekalipun.
Kekayaan yang ada pada kita saat ini merupakan titipan dariNya yang pada suatu saat nanti akan dimintai pertanggungjawaban, ya pertanggungjawaban kemana harta titipan itu dibawa? untuk bermaksiat atau beribadah kepadaNya? Jika semua titipan tersebut digunakan sebagai sarana beribadah kepadaNya sungguh ini akan menjadi suatu amal kebaikan yang mengantar pemiliknya menuju Surga yang penuh kenikmatan. Tapi sebaliknya, jika harta tersebut digunakan sebagai sarana bermaksiat ini akan menyebabkan si pemiliknya disiksa selamanya dalam Neraka yang menyala-nyala.
Beberapa Keutamaan Kalimat Tauhid
Semoga Bermanfaat!!!
Muhammad
Ketua Lembaga Tuuba Indonesia
Contact Person : 085776198625
Download Artikel Islami Versi PDF (Gratis)
Buletin Tuntas Buta Aksara Al-Qur'an (Tuuba) 18 April 2014 versi PDF disini
Buletin Tuntas Buta Aksara Al-Qur'an (Tuuba) 25 April 2014 versi PDF disini
Buletin Tuntas Buta Aksara Al-Qur'an (Tuuba) 2 Mei 2014 versi PDF disini
Buletin Tuntas Buta Aksara Al-Qur'an (Tuuba) 9 Mei 2014 versi PDF disini
Promo DVD Anak Sholeh Tontonan Edukasi Anak Muslim Indonesia [Klik Disini ]
0 komentar:
Posting Komentar
Anda Dapat Mengirimkan Komentar dan Pertanyaan Seputar Al-Qur'an. Seluruh Pertanyaan dan Jawaban akan ditampilkan pada Buletin Tuuba (تُوْبَي) Edisi Selanjutnya.