Ketika membaca surah Al-Syams, terdapat suatu kesan yang hampir
setiap saat mengesankan bahwa sebenarnya kita sebagai manusia hanya benar-benar
tunduk dalam genggaman Allah Swt. Mungkin kita pernah bertanya “Mengapa Allah
Swt menciptakan orang baik dan jahat? Bukankah jika menghendaki, maka Allah Swt
dengan mudah mampu menciptakan semua manusia baik dan beriman kepadaNya.
Ternyata, jawaban yang sangat jelas kita dapatkan dalam ayat berikut ini yang
terdapat dalam surah Al-Syams
Allah Swt berfirman:
Maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan
ketakwaannya. Sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu, dan
Sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya. (Surah: Al-Syams 8-10).
Ayat ini menjelaskan bahwa potensi kebaikan dan kejahatan
sebenarnya telah tertanam dalam diri setiap orang, baik itu orang baik maupun
orang jahat. Secara gamblang kita gambarkan, meskipun kita sebenarnya orang
baik tidak menutup kemungkinan untuk melakukan suatu kebodohan serta kejahatan
yang akan mengabaikan semua potensi kebaikan yang telah tertanam dalam diri
kita selama ini disertai dengan image dan pandangan masyarakat yang memandang
kita sebagai orang baik-baik. Tetapi sebaliknya, potensi Taqwa (baik)
juga ada pada diri setiap orang meskipun itu orang jahat sekalipun, dengan
potensi itulah yang mengakibatkan seorang penjahat kelas kakap kemudian
bertaubat dan memulai hidup menjadi orang baik-baik.
Maka selalu berdo’a dan berharap agar Allah Swt mencurahkan segenap
rahmat dan kasihsayangNya agar kita dapat dijauhi dari sifat (fujur)
jahat dan menjadikan kita sebagai insan dan pribadi (Baik) atau bertaqwa
kepadaNya. Karena tanpa pertolongan dan rahmat Allah Swt mustahil kita akan menjadi orang baik, rajin sholat, rajin shodaqah dan menjadi hamba yang bertaqwa kepadaNya. Jadi, Tanpa pertolongan dan ma'unah dariNya jadi apakah kita sekarang? Wallahu A'lam Bishshowab
0 komentar:
Posting Komentar
Anda Dapat Mengirimkan Komentar dan Pertanyaan Seputar Al-Qur'an. Seluruh Pertanyaan dan Jawaban akan ditampilkan pada Buletin Tuuba (تُوْبَي) Edisi Selanjutnya.