Sabtu, 05 Juli 2014

KISAH ALI BIN ABI THALIB KEDINGINAN TAK PUNYA SELIMUT

Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu adalah amirul mukminin saat itu. Khalifah, pemimpin negara. Ia bisa saja hidup kaya, karena wilayah Islam telah sedemikian luas dan baitul mal selalu menyimpan kas. Tetapi, seperti para pendahulunya, ia memilih hidup sederhana. Bahkan sangat sederhana, hingga membuat banyak orang menitikkan air mata saat melihat secara langsung kehidupannya.
Seperti malam itu. Seorang laki-laki, seperti diabadikan Syaikh Musthafa Murad, melihat Ali bin Abu Thalib kedinginan. Tubuhnya menggigil seperti dilanda demam. Di malam yang hawa dinginnya sangat menusuk itu, rupanya sang Khalifah hanya memakai selimut beludru. Ia tidak memiliki selimut tebal.
“Wahai amirul mukminin, sesungguhnya Allah telah menetapkan bagian dari baitul mal untukmu dan untuk keluargamu. Tapi aku melihatmu kedinginan seperti ini karena tidak punya selimut”
“Demi Allah,” jawab Ali, “aku tidak mau mengambil sedikitpun harta umat di baitul mal. Selimut ini aku beli dari uang pribadiku.”
Subhanallah… adakah pemimpin seperti ini di zaman sekarang? Pemimpin yang rela kedinginan dan kelaparan. Pemimpin yang bersedia menjadi orang terakhir yang kenyang setelah umatnya menikmati makanan. Pemimpin yang bersedia menjadi orang terakhir yang beristirahat, setelah umatnya bisa tidur dengan nyenyak.
Tentang bagaimana Ali bin Abu Thalib membeli kain yang tak mampu melawan dingin itu, kisahnya tak kalah mengharukan. Menantu Rasulullah ini berniat membeli kain, sekedar mengurangi hawa dingin yang menusuk. Tetapi ia tidak memiliki uang. Benar-benar seperti dongeng. Seorang kepala negara sekaligus kepala pemerintahan tidak memiliki uang untuk sekedar membeli kain. Padahal penguasa yang sezaman dengannya dari kalangan non muslim, mereka hidup foya-foya dan bermewah-mewahan. Bahkan, setelah zamannya berlalu, penguasa muslim pun mengikuti gaya hidup mewah. Sedangkan Ali, sahabat yang dijamin masuk surga ini bahkan tidak memiliki uang empat dirham pun. Ya, harga kain yang ingin dibeli Ali cuma empat dirham. Namun ia tidak memilikinya. Dan karenanya, Ali kemudian menjual pedangnya.
“Siapakah yang mau membeli pedangku ini? Seandainya aku memiliki empat dirham untuk membeli kain, tentu aku tidak akan menjual pedang ini,” kata Ali di pasar. Subhanallah… tidakkah hati kita teriris menyaksikan kesederhanaan dan kezuhudan ini? Hidup kita terlalu mewah dibandingkan dengan Ali.
Seorang budak Abu Ghissin yang menyaksikan Ali membeli kain menceritakan apa yang dilihatnya. Bahwa Ali kemudian menemui pedagang kain dan membeli sebuah kain yang sangat murah. Hanya empat dirham. Kain itu ternyata tidak sepanjang tubuh Ali. Dan itulah sebabnya. Bukan hanya kurang tebal, kain itu juga tidak bisa menutupi seluruh tubuh Ali.
Tetapi itulah jalan hidup Ali. Sebagaimana pula jalan yang telah dilalui Rasulullah. Jika mengigilnya tubuh Ali bisa membuat orang yang melihatnya menangis, bekas anyaman tikar pada pipi Rasulullah telah membuat Umar bin Khatab menangis. Demikianlah jalan hidup para pemimpin muslim yang zuhud; dunia dihadapkan kepada mereka, tetapi mereka memilih hidup sederhana dan penuh ‘derita’ demi kebaikan umatnya dan kebaikannya kelak di hadapan Tuhannya. [Tim Redaksi Kisahikmah.com]

Related Posts:

  • Menjadi Hafidz Qur’an Gara-Gara Macet Apakah mungkin gara-gara macet bisa menjadi Hafidz Qur’an? Jawabannya adalah tentu saja bisa. Bagaimana metodenya? Mari kita kaji bersama! Fenomena macet adalah hal yang tidak asing bagi mereka yang hidup di kota-kota … Read More
  • KISAH INSPIRASI ISLAM BERSEDEKAH DIKALA SULIT Suatu hari Ali bin Abi Thalib mendapati kedua anaknya, Hasan dan Husain, sakit. Bahkan kedua cucu Baginda Rasulullah SAW itu mengalami sakit yang cukup lama sehingga Ali pun bernazar, “Jika Hasan dan Husain sembuh, aku ak… Read More
  • Pembedahan Dada Nabi SAW Dalam hadis disebutkan, sebelum Rasulullah SAW melakukan Isra dan Mi’raj, dadanya dibedah. Beliau bersabda, “Kemudian hatiku dikeluarkan, lalu dicuci dengan air zamzam, lalu dikembalikan ke tempatnya, dan diisi dengan kei… Read More
  • Keagungan Pernikahan Asma' binti Abu Bakar dan Zubair bin Awwam Mari kembali menyeksamai kisah agung para sahabat Rasulullah Radhiyallahu ‘Anhum Ajma’in. Agar kita tak kehilangan semangat dan teladan dalam kebaikan. Karena kisah yang telah mereka ukir dalam lembaran sejarah dengan t… Read More
  • Yahudi Ini Masuk Islam Gara-Gara Baju Besi Allah memberikan hidayah kepada siapa yang dikehendakiNya melalui berbagai cara yang kadang-kadang terasa aneh dan tidak terduga. Seperti orang yahudi ini. Semula, ia bersikeras bahwa baju besi ini adalah milikn… Read More

0 komentar:

Posting Komentar

Anda Dapat Mengirimkan Komentar dan Pertanyaan Seputar Al-Qur'an. Seluruh Pertanyaan dan Jawaban akan ditampilkan pada Buletin Tuuba (تُوْبَي) Edisi Selanjutnya.